SUMENEP, koranmadura.com – Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menjadi daerah populasi ternak sapi terbesar se-Jawa Timur.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan setempat, jumlah populasi sapi mencapai 367.362 ekor yang tersebar di rumah-rumah penduduk. Bahkan, Kabupaten Sumenep telah mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai daerah populasi sapi terbesar.
“Sumenep dapat penghargaan dari ibu Gubernur Jawa Timur, Bu Khofifah memberi Reward kepada pemerintah Sumenep sebagai populasi ternak sapi terbesar di Jawa Timur. Itu diberikan karena Madura memiliki populasi sapi tersendiri,” kata kata Bambang Iriyanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Sumenep, Kamis, 11 Juli 2019.
Sapi madura menjadi primadona karena kandungan lemak dalam daging sedikit, serat daging lebih halus, serta kemampuan bertahannya di daerah panas dan kering. Hal ini menjadikan daging sapi Madura di atas harga daging sapi Jawa dan Bali. “Dagingnya juga lebih merah warnanya ketimbang sapi jawa dan lainnya,” jelasnya.
Salah satu strategi untuk mempertahankan populasi sapi di Sumenep, Bambang sudah meluncurkan program Inseminasi Buatan (IB) di empat kecamatan di Sumenep. Diantaranya Kecamatan Guluk-guluk, Ganding, Lenteng, dan Kecamatan Dungkek. Ke depan harapan Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan ini empat kecematan tersebut menjadi pusat pembibitan sapi Madura di Sumenep.
Sapi Madura kata Bambang merupakan varitas sapi yang dilindungi. Oleh karenanya tidak boleh dimasuki sapi luar Madura, termasuk juga dagingnya tidak boleh dicampur dengan daging luar Sumenep.
“Tidak boleh ada daging sapi jawa beredar di madura. Makanya, harganya pun lebih mahal sapi madura,” tegasnya. (JUNAIDI/SOE)