KORANMADURA.com – Seorang warga Tulungagung melakukan aksi jalan mundur dari kota asal ke Jakarta untuk menyambut Hari Kemerdekaan Ke-74 Republik Indonesia. Aksi tersebut diperkirakan membutuhkan waktu satu bulan.
Aksi itu dilakukan oleh Medi Bastomi warga Dono, Kecamatan Sendang, Tulungagung. Ia memulai aksi jalan mundur di Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bongso.
Dalam aksinya Medi berjalan mundur sambil membawa tas ransel berisi perbekalan. Kemudian tampak satu unit rangkaian kaca spion untuk memandu perjalanannya.
“Jalan mundur ini artinya mengajak masyarakat untuk menengok ke belakang sejenak untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” ujar Medi, kata Medi saat ditemui di Pendapa Tulungagung, Kamis (18/7/2019).
Dengan aksinya itu, ia berharap masyarakat senantiasa menghargai jasa-jasa para pahlawan maupun pemimpin bangsa. Mulai masa lalu hingga sekarang.
“Jalan mundur ini sudah sering kami lakukan, tahun lalu Tulungagung hingga puncak Gunung Wilis, sedangkan tahun ini Tulungagung-Jakarta. Yang pertama memang untuk menyambut hari kemerdekaan,” imbuhnya.
Sebelum melakukan perjalanan jarak jauh tersebut ia telah mempersiapkan berbagai kebutuhan mulai dari logistik, obat-obatan hingga fisik. Ia juga membawa bekal madu sebagai penambah stamina selama dalam perjalanan.
Medi memprediksi akan sampai di Istana Negara Jakarta dalam kurun waktu satu bulan mendatang. Ia akan mengambil rute melalui jalur tengah Jawa mulai Tulungagung, Kediri, Nganjuk, Madiun hingga Jakarta.
Perjalanan mundur itu akan dilalukan siang maupun malam hari. Sedangkan titik peristirahatan tidak ditentukan sejak awal. Namun Medi akan beristirahat jika kondisi badan telah capek.
“Kalau perkiraan dalam sehari itu bisa menempuh perjalanan antara 20 sampai dengan 30 kilometer,” terang Medi.
Setelah beberapa kali melalukan aksi jalan mundur, menurutnya kendala yang sering dihadapi adalah pada saat menyeberang di simpang empat. Untuk itu ia akan meminta bantuan aparat maupun masyarakat sekitar untuk membantu menyeberangkan.
“Kalau sebelumnya saya bawa sirine untuk membantu menyeberang, tapi karena ini perjalanannya ratusan kilometer saya tidak bawa, terlalu berat,” jelas Medi.
Dalam aksi jalan mundur itu Medi juga memiliki visi untuk ungkapkan rasa syukur atas kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang dinilai berhasil dalam memimpin Indonesia selama lima tahun terakhir.
“Kami merasa keadilan sosial bagi masyarakat sudah terasa hingga tingkat bawah,” pungkas Medi. (DETIK.com/ROS/VEM)