SUMENEP, koranmadura.com – Meskipun sudah memasuki musim tanam tembakau, namun masih sedikit petani yang melakukan penanaman. Musim tanam tembakau seharusnya dilakukan pada dekade kedua April lalu.
“Banyak yang belum tanam, bahkan saat ini banyak lahan yang masih ditanami padi,” kata Abdul Hamid, Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Sumenep, Rabu, 10 Juli 2019.
Selain karena masih ditanami, juga karena banyak lahan potensi tembakau yang alami kekeringan. Sehingga petani tidak berani melakukan tanam tembakau karena kekurangan air, terutama lahan pegunungan.
“Saat ini banyak petani yang mulai tanam. Diperkirakan petani selesai menanam pada awal Agustus,” jelasnya.
Melihat minat petani yang kurang, kata dia potensi tembakau diperkirakan hanya terealisasi sebanyak 65 persen dari total ploting area sebanyak 21.893 hektare.
“Tidak jauh beda dengan tahun lalu, diperkirakan sekitar 65 persenan ini. Karena tahun ini untuk wilayah persawahan banyak yang mau tanam meski di daerah pegunungan sedikit,” tegasnya.
Dia mengimbau agar petani untuk menjaga kualitas sehingga petani tidak merugi. “Kalau kualitas bagus, kami yakin nanti harganya juga mahal. Karena pihak pabrikan melihat kualitas,” tegasnya. (JUNAIDI/SOE/DIK)