SAMPANG, koranmadura.com – Jatah suplai air yang didistribusikan kepada warga desa yang mengalami bencana kekeringan terhambat. Pasalnya, tangki armada penyuplai air mengalami kerusakan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Anang Joenaidi mengatakan, waktu musim kemarau di wilayahnya diprediksi hingga September 2019 mendatang. Pihaknya pun melakukan suplai air bantuan air bersih sudah dilakukan sejak Senin, 22 Juli kemarin, dengan porsi setiap hari sebanyak 10 tangki air. Namun, pihaknya mengaku, saat ini mengalami pengurangan lantaran tangkir armada penyuplai air mengalami kerusakan.
“Memang setiap hari (hari aktif kerja) kami distribusikan air sebanyak 10 tangki. Tapi kemarin ada empat tangki mengalami kerusakan karena jebol, jadi setiap harinya kami distribusikan air memakai enam tangki,” tuturnya, Jumat, 26 Juli 2019.
Menurutnya, sebanyak 67 Desa yang sudah terinventarisir di wilayahnya sudah terjadwal.
“Kami juga perioritaskan distribusi air ini ke desa yang memang sangat mendesak membutuhkan dan daerah yang banyak seperti Karang Penang, Kedungdung dan Sreseh. Yang jelas semuanya sudah terjadwal. Sedangkan distribusi air dilakukan di hari aktif kerja selain Sabtu dan Minggu,” ujarnya.
Sejauh ini pihaknya sudah melaporkan daerah yang mengalami kekeringan disertai kriteria penangananya kepada Dinas Teknis maupun pihak BPBD Provinsi.
“Kami sudah koordinasikan ke dinas teknis dan BPBD Provinsi. Sebab Provinsi sekarang juga memprogramkan sumur bor maupun pipanisasi,” katamya. (MUHLIS/SOE/DIK)