SUMENEP, koranmadura.com – Awal Juni lalu, saat berkunjung ke Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi sempat menyinggung pembuatan kapal yang akan diperuntukkan sebagai rumah sakit terapung.
Kapal rumah sakit terapung, di antarannya, akan dioperasikan di Kabupaten Sumenep, tepatnya di wilayah kepulauan. Disampaikan waktu itu, pengoperasiannya kemungkinan sebelum 17 Agustus 2019. Bagaimana prospeksnya sekarang?
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur, Fattah Jasin mengungkapkan, kapal tersebut sudah ada. Di pelabuhan Jambrut, Tanjung Perak. Tinggal menunggu peresmiannya saja.
Bahkan menurut dia, kapal tersebut sudah diuji-coba atau sudah keluar dari galangan. “Nanti kami akan minta Bapak Presiden yang menyerahkan. Jadwalnya mungkin 12 atau 13 Agustus,” ungkapnya.
Kapal yang diproyeksikan sebagai rumah sakit terapung jumlahnya dua. Jenisnya Rede atau kapal pengawasan. Sehingga tidak bisa berlayar terlalu jauh.
Karena itu, kapal tersebut akan dioperasikan di gugus kepulauan di Sumenep. Satu akan di-standby-kan di Pulau Kangean untuk melayani Sapudi dan Raas.
“Satu lagi kami standby-kan di Sapeken. Dari Sapeken bisa gerak ke Masalembu. Jadi gugus kepulauan diwakili satu kapal. Nanti kapal-kapal itu mobile,” tambahnya.
Tahun ini, dua kapal tersebut masih akan dikelola oleh Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni). “Kemudian 2020, setelah diserahkan ke Pemprov Jatim, nanti Dishub dan Dinnas Kesehatan yang mengoperasikan,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)