BANGKALAN, koranmaduran.com – Bimbingan Teknis (Bimtek) pengisian anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Bangkalan, Madura, Jawa Timur yang diadakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) setempat dinilai gagal.
Pasalnya Bimtek yang mengundang dua panitia pengisian BPD di desa dan empat peserta unsur dari kecamatan ini banyak yang dikeluhkan oleh peserta Bimtek.
Salah satu peserta, Junaidi menyayangkan kegiatan Bimtek ini, karena jadwal mulainya kegiatan tidak sesuai dengan surat edaran yang sudah disebarkan.
“Kalau di surat pemberitahuannya jam 08.00 WIB, saya datang sebelum jam itu, tapi acaranya dimuali pukul 10.00 WIB, jadi saya menunggu dua jam,” keluhnya.
Selain itu, Junaidi mengeluhkan tempat yang tidak kondusif. Menurutnya, tempat yang dijadikan lokasi Bimtek ini dinilai tidak representatif, sementara peserta membeludak. Sehingga, kata Junaidi, banyak perserta yang duduk di luar ruangan dan tak mendengarkan materi.
“Coba saja jumlah setiap desa mendelegasikan panitia pemilihan BPD dua orang dan kalikan 156 desa. Dari kecamatan 4 delegasi dikalikan 14 kecamatan, jadi total peserta 356 orang,” terangnya.
Junaidi juga menilai kegiatan Bimtek pengisian BPD yang direncanakan dua hari dari 21-22 Agustus 2019 ini kurang persiapan dari pihak DPMD Bangkalan, karena saat materi dimuai, peserta Bimtek tidak menerima bahan materinya.
“Peserta tidak diberikan materi yang disampaikan oleh narasumber, sedangkan melihat ke proyektor tidak kelihatan, karena terlalu jauh,” ucapnya.
Sementara itu, pihak DPMD saat diminta keterangan terkait kegiatan tersebut, pihaknya enggan komentar. Bahkan Plt. Kepala DPMD Bangkalan, Saksono Farmanto terlihat acuh tak acuh kepada awak media. (MAHMUD ISMAIL/SOE/VEM)