PAMEKASAN, koranmadura.com – Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam, mekampanyekan harga tembakau saat debat kandidat yang sisiarkan televisi swasta.
Saat Debat kandidat yang berlangsung di hotel Odaita Pamekasan tahun 2018, Baddrut Tamam mendapatkan applause dari peserta karena berbicara komitmen terkait harga tembakau.
Waktu itu, Baddrut Tamam menyampaikan akan mendorong pabrikan lokal untuk meningkatkan daya beli, daya produksi, baru kemudian membeli tembakau milik petani dengan harga mahal.
“Dan kebijakan inilah yang kemudian akan kita dorong di tahun akan datang (tahun ini). Artinya apa, ke depan tidak boleh ada lagi harga tembakau murah milik rakyat,” kata Baddrut Tamam saat debat kandidat 2018.
Potongan video debat kandidat Baddrut Tamam yang menyampaikan komitmennya terkait harga tembakau ini mulai diviralkan oleh masyarakat Pamekasan.
Video itu disebar di media sosial, Facebook maupun WhatsApp, sebagai bentuk protes karena harga tembakau tahun ini dinilai tidak sesuai dengan janji Bupati Baddrut Tamam.
“Wahai pak Badrud Tamam, Anda skrg (sekarang) sudah terpilih jd (jadi) Bupati Pamekasan, kini saatnnya Anda menunjukkan dan membuktikan apa yg (yang) pernah anda sampaikan kpd (kepada) para petani yg telah memilihmu sebab fakta di lapangan skrg tembakau malah lebih murah dr (dari) sebelum Anda jadi bupati..!!!!,” kata salah satu pengguna Facebook, Farhan Joyz Theonkhoa, yang turut memviralkan video Baddrut Tamam.
Pengguna Facebook lainnya menyertakan caption pada video Bupati “Buktikan sekarang 2019,” tulis Muhammad Sobri.
Selain viral di media sosial, video Baddrut Tamam ini diputar ulang oleh kelompok mahasiswa dan petani tembakau yang melakukan aksi di depan kantor Pemkab Pamekasan, Rabu pagi, 28 Agustus 2019.
Putar ulang video terpaksa dilakukan mereka agar Baddrut Tamam ingat akan janjinya menyejahterakan petani tembakau.
Mahasiswa dan petani tidak hanya sekadar menagih janji Baddrut Tamam, mereka juga mendesak Baddrut Tamam menstabilkan harga tembakau yang dibeli di bawah Break Event Point (BEP) sebesar Rp 42.600, yang ditentukan pemerintah Pamekasan.
“Harga tembakau anjlok Rp 30 ribu hingga Rp 32 ribu rupiah per kilogram,” kata Orator Aksi, Iklal.
Mahasiwa dan petani yang berusaha ketemu langsung dengan Baddrut Tamam gagal, lantaran politikus PKB tersebut disinyalir ada di luar kota Pamekasan.
Massa aksi hanya ditemui oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, Bambang Edy Suprapto.
“Kami akan langsung berangkat ke Surabaya mau menghadap bapak Bupati Pamekasan dan akan menyampaikan tuntutan itu dan juga akan melakukan pemanggilan pihak pabrikan untuk dilakukan evaluasi,” tutur Bambang Edy Suprapto.(RIDWAN/SOE/VEM)