BANGKALAN, koranmadura.com – Relokasi pedagang pasar Tanah Merah yang direncanakan pada tanggal 24 Agustus 2019 mendatang tetap dilanjutkan oleh Dinas Perdagangan (Disdag) Bangkalan, Madura, Jawa Timur walaupun ada penolakan.
Sebelumnya pedagang pasar sempat menolak terkait relokasi yang dilakukan oleh pihak Disdag. Pasalnya, tempat relokasi yang disediakan di balai Desa Petrah, Kecamatan Tanah Merah ini dinilai tidak representatif karena tendanya tidak disediakan.
Kabid Pengelolaan Pasar, Disdag Bangkalan, Sutanto menyampaikan bahwa terkait relokasi pedagang pasar tidak semuanya menolak, namun ada juga yang menyetujuinya. Menurutnya, hal ini merupakan hal yang wajar.
“Penolakan relokasi dari pedagang-pedagang pasar itu, kalau saya lihat hanya beberap orang saja, karena ketika saya melakukan sosialisasi ada juga yang menerima,” kata Sutanto, Kamis, 22 Agustus 2019.
Pihaknya juga membantah terkait tempat relokasi yang tidak disediakan tenda. Katanya, pemasangan tenda-tenda kecil masih dalam tahap proses saat ini. Pihaknya juga janji, sebelum relokasi dilaksanakan pemasangan tenda akan selesai semua.
“Tidak langsung suruh pindah, kami pasti akan siapkan tenda untuk pedagang yang akan berjualan, tapi sekarang masih proses pemerataan lahan dan pemasangan tenda,” ngakunya.
Pihaknya menambahkan bahwa tempat relokasi yang disediakan seluas 1 hektare. Sementara pedagang pasar yang akan dipindah sebanyak 800 orang.
“Jumlah pedagang dari sisi utara dan selatan sebanyak 1.600 orang, tapi yang dipindah itu hanya di sisi utara saja, kurang lebih sekitar 800 pedagang,” katanya.
Perlu diketahui revitalisasi pasar Tanah Merah ini hanya dilakukan di sisi utara saja, sedangkan sisi selatan akan dilaksanakan tahun depan jika anggarannya memungkinkan. Alasan Pemerintah Bangkalan melakukan revitaliasasi di sisi utara karena lahannya lebih besar dibandingkan di sisi selatan. Selain itu juga di sisi utara penjualnya mingguan, jadi lebih mudah.(MAHMUD ISMAIL/SOE/DIK)