BANGKALAN, koranmadura.com – Pembacokan yang dialami Sinol (30), warga Desa Perreng, Kecamatan Burneh dan Farida (25), Desa Pandan Lanjang, Kecamatan Arosbaya masih terus didalami polisi.
Kapolres Bangkalan, AKBP Boby Paludin Tambunan melalui Kasubbag Humas polres Bangkalan, AKP Suyitno menjelaskan, korban Sinol berboncengan dengan korban Farida dengan mengendarai motor Kawasaki Ninja tanpa nomor polisi dari arah barat menuju ke timur.
Sesampainya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), jalan Raya Binoh, sebelah timurnya pasar Tona’an, secara tiba-tiba keduanya dihadang oleh orang yang belum diketahu identitasnya.
“Pelaku menghadang di Jalan Raya Binoh, timur pasar Tona’an dan membacok kedua-duanya sehingga meninggal ditempat. Namun dentitas pelaku masih belum diketahui,” katanya, Rabu, 7 Agustus 2019.
Dia menyebut, Farida sempat berusaha melirakan diri ke arah persawahan yang tidak jauh dari pasar Tona’an. Namun apesnya pelaku berhasil mengejarnya dan membacoknya lagi di bagian leher yang menyebabkan hampir putus.
“Farida sempat melarikan diri ke area persawahan, namun dikejar oleh pelaku dan dibacok sehingga meninggal dunia,” paparnya.
Baca:
- Warga di Bangkalan Digegerkan Penemuan Mayat Laki-laki dan Perempuan
- Penemuan Dua Mayat di Bangkalan Diduga Bermotif Asmara, Ini Kata Polisi
- Dua Mayat yang Ditemukan Bersimbah Darah di Bangkalan karena Dibacok Berkali-kali
Barang Bukti yang berhasil dikumpulkan saat ini yaitu satu buah kopiyah warna hitam, dua pasang sandal milik kedua korban dan satu buah kalung milik korban Sinol.
Hingga berita ini ditulis, motif pembacokan belum diketahui dengan pasti. Namun berdasarkan informasi yang dihimpun oleh koranmadura.com, motif pembacokan disebabkan oleh asmara. (MAIL/ROS/DIK)