KORANMADURA.com – Seorang perempuan Turki dibunuh oleh mantan suaminya di depan anak perempuannya yang menangis. Pembunuhan itu menggegerkan dan menuai kemarahan publik Turki setelah video peristiwa keji itu beredar di Internet.
“Aku tak ingin mati,” kata Emine Bulut, yang bersimbah darah kepada putrinya yang baru berumur 10 tahun. “Ibu, jangan mati,” ujar putrinya sembari menangis dalam video tersebut.
Namun perempuan berumur 38 tahun itu akhirnya menghembuskan napas terakhir. Emine ditikam oleh mantan suaminya di sebuah kafe di kota Kirikkale pada 18 Agustus lalu. Perempuan itu kemudian meninggal di rumah sakit. Dia telah bercerai dari suaminya, Fedai Baran, empat tahun lalu.
Kepada polisi, Baran mengatakan bahwa dia membunuh mantan istrinya dengan sebilah pisau yang selalu dibawanya. Demikian dilaporkan media Turki, NTV seperti dilansir AFP, Sabtu (24/8/2019).
Nama Emine Bulut sempat menjadi trending topic dunia di Twitter dan “I don’t want to die” (#olmekistemiyorum) banyak dikutip di media-media sosial. Pada Jumat (23/8) waktu setempat, puluhan demonstran berkumpul di Ankara untuk mengutuk pembunuhan tersebut.
“Kami siap untuk semua bentuk aksi. Kami tidak akan diam, kami tidak takut dan kami tidak akan patuh. Kami akan melanjutkan perjuangan kami sampai tak ada lagi perempuan yang dibunuh,” ujar seorang demonstran, Elif Sanci kepada AFP.
Demonstran lainnya menyalahkan pemerintah atas kegagalan menghentikan kekerasan terhadap kaum perempuan. “Emine maupun kawan-kawan kami tidak boleh mati. Jeritan Emine ‘Aku tidak mau mati’ adalah jeritan kami semua,” kata demonstran tersebut.
Pejabat-pejabat Turki, termasuk Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul, juru bicara kepresidenan, Ibrahim Kalin serta para selebritis ramai-ramai mengutuk pembunuhan tersebut setelah videonya beredar online. “Kami berharap si pembunuh akan dihukum dengan hukuman yang paling berat,” demikian cuitan Kalin di Twitter.
Belum diketahui motif pembunuhan tersebut. Penyelidikan kepolisian atas kasus ini masih terus berlangsung.
(DETIK.com/SOE/VEM)