BANGKALAN, koranmadura.com – Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, menjadi sorotan kalangan akademisi. Pasalnya, mereka menilai Perpusda minim penambahan koleksi buku edisi terbaru.
Selain itu, Perpusda yang beralamat di Jl. R.A. Kartini, Kabupaten Bangkalan, tersebut lebih banyak digunakan sebagai pelayanan wifi, dari pada tempat untuk membaca buku.
Baca: Perpusda Bangkalan Beralih Fungsi, dari Tempat Baca ke Penyedia Layanan WiFi
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangkalan, Moch Musleh menyampaikan, minimnya penambahan koleksi buku edisi terbaru disebabkan oleh minimnya anggaran.
“Untuk tahun 2019, anggran pengadaan buku di Perpusda sebesar Rp 53 juta,” ucapnya, Kamis, 29 Agustus 2019.
Selain minimnya angaran, tempat yang yang relatif kecil ini juga menjadi penyebab tidak bisa melakukan pengadaan buku dengan banyak. Sehingga dengan pengadaan buku yang sedikit, pihaknya mengaku lebih selektif untuk melakukan pengadaan buku.
“Untuk tahun ini sekitar 400 buku, perpustakaannya masih kecil, jadi tidak bisa menampung buku dengan banyak, jadi kalau mengadakan buku itu ada yang diletakkan di mobil-mobil Perpusda,” ucapnya.
Baca: Masyarakat Bangkalan ‘Malas’ Membaca, Salah Pemerintah?
Menanggapi terkait perpusda menyediakan layanan wifi, Musleh berjanji akan menegor setiap pengunjung yang bermain game di Perpusda, namun pihaknya mengaku tidak tahu jika ada pengunjung yang menggunakan layanan wifi karena hanya ingin bermain game.
“Kami akan berusaha dengan maksimal dalam pengawasan perpusda agar tidak bermian game di sana. Kami akan tergor jika ada yang masih bermain” katanya. (MAIL/ROS/VEM)