PAMEKASAN, koranmadura.com – Muhammad Sutrisno (14), warga Dusun kramat Atas, Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengalami lumpuh selama 14 tahun setelah disuntik di salah satu rumah sakit.
Sutrisno merupakan anak kedua dari pasangan Hosei (47) dan juwairiyah(45). Ia sekarang lumpuh dan hanya bisa terbaring lemas di kamarnya.
“Anak ini sudah lama mengalami kejadian seperti ini, Mas. Kira-kira mulai umur tujuh bulan, setelah disuntik,” tutur salah satu anggota keluarganya, Musyaffak (40), Kamis, 29 Agustus 2019.
Sampai sekarang tidak ada bantuan yang diberikan pemerintah untuk membiayai pengobatannya. Padahal dulu ada orang yang melakukan pendataan. Bahkan Sutrisno sempat difoto.
Musyaffak berharap ada ukuran tangan dari pemerintah untuk meringankan biaya pengobatan Sutrisno. “Semoga ada bantuan dari pemerintah agar bisa meringankan beban orangtuanya,” pungkas dia.
Salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Ismail merasa prihatin dengan apa yang menimpa Sutrisno. Karenanya dia mendatangi tumahnya dan memberikan bantuan didampingi Pihak Pukesmas Bandaran dan Babinsa.
“Masih banyaknya masyarakat yang mengalami penyakit lumpuh dan tidak mampu ini perlu diperhatiakan oleh pemerintah. Ini perlu ada perbaikan data, supaya valid,” ujar Ismail.
Sementara Dokter Pukesmas Bandaran, Yayuk Fausiah mengatakan bahwa, Sutrisno lumpuh bukan karena faktor suntik atau imunisasi. Tapi disebabkan virus. “Kalau kami melihat dari gejalanya, anak ini bukan karena imunisasi, tetapi karena virus. Kemungkinan Cytomegalovirus,” jelasnya. (SUDUR/FAT/DIK)