PAMEKASAN, koranmadura.com – Ambisi Madura United mendapatkan tiga poin di kandang Bhayangkara FC kandas, setelah bermain imbang 1-1 di Stadion Madya Atletik, Jakarta, Senin malam, 5 Agustus 2019.
Gol Bhyangkara FC dicetak I.K. Ardhiyasa (51′), sementara gol Madura United dicetak Jaimerson da Silva Xavier (77′).
Sejatinya, Madura United bisa meraih tiga poin seandanya gol yang disarangkan Alberto Goncalves (75′) tidak dianulir oleh wasit Adi Riyanto.
Adi Riyanto menganulir gol dari pasukan Laskar Sape Kerrab karena dianggap terjadi pelanggaran lebih dulu.
Anehnya, gol Madura United dianulir setelah bola masuk ke gawang Bhayangkara FC yang dipercayakan kepada Awan Setho.
Manajer Madura United, Haruna Soemitro menyatakan tidak terima atas keputusan wasit menganulir gol timnya, karena wasit meniup peluit setelah peristiwa gol terjadi.
Oleh karenanya, Haruna, panggilan Haruna Soemitro, akan melakukan protes ke PSSI.
“Kita pasti melakukan protes ke PSSI terkait gol yang dianulir. Faktanya adalah wasit meniup peluit setelah peristiwa gol terjadi. Pelanggaran yang dilakukan Bhayangkara terhadap Engel (Engelberd Sani, red) posisinya advanted dan menguntungkan Madura, sehingga posisinya tidak boleh dihentikan dalam pertandingan tersebut,” kata Haruna Soemitro usai laga.
Saat ini, Haruna mengaku tengah mengumpulkan alat bukti kesalahan wasit menganulir gol. Protoses itu juga akan disampaikan kepada komisi wasit.
“Kita akan melakukan mekanisme yang ada untuk dilakukan protes ke PSSI agar PSSI juga mencermati dan mengevaluasi wasit yang bertugas hari ini. Kita akan lakukan protes,” pungkasnya. (RIDWAN/ROS/VEM)