BANGKALAN, koranmadura.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur akui minat membaca masyarakat Bangkalan masih rendah. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan, Yuyun Fajar Novela, Kamis, 22 Agustus 2109.
Menurutnya, faktor rendahnya minat tersebut dipengaruhi oleh lingkungan, karena masyarakat terbiasa dilatih mendengar, bukan membaca.
“Dari masyarakat sendiri, karena kebiasaan masyarakat Bangkalan bukan membaca, tapi mendengar dongeng-dongeng, jadi wajar kalau masyarakat Bangkalan masih malas membaca,” tutur Yuyun, sapaan akrabnya Yuyun Fajar Novela.
Pihaknya berdalih sudah melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan minat baca masyarakat dengan cara jemput bola, yaitu mendatangi sekolah-sekolah di setiap desa dengan menggunakan mobil Perpustakaan Daerah (Perpusda)
“Kami sering keliling ke sekolah-sekolah di desa untuk meningkatkan minat baca, kami konsepnya menggunakan cara jemput bola, kami latih untuk gemar baca mereka,” ucapnya.
Meski demikian, usaha-usaha yang dilakukan Dinas Perpustakaan sepertinya tak membuahkan hasil maksimal. Buktinya, pengunjung Perpusda masih relatif sepi.
Apakah faktor koleksi buku yang itu-itu saja? Yuyun berdalih sudah melakukan pengandaan buku setiap tahunnya. Namun, ketika ditanya edisi terbaru dan anggaran pengadaan buku, Yuyun enggan menjawab, alasannya tidak tahu.
“Setiap tahun kami mengadakan buku terbaru kurang lebih 400 buku, kalau edisi terbarunya kami tidak tahu, karena ada Kasi yang membidangi, sekaligus dengan anggarannya,” (MAHMUD ISMAIL/SOE/DIK)
Baca:
Tak Ada Penambahan Koleksi Buku, Komisi D Akan Panggil Dinas Perpustakaan Bangkalan