BANGKALAN, koranmadura.com – Sungguh malang nasib Mahsus, salah satu siswa SDN 1 Gunelap, Kecamatan Sepuluh, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Gegara tak dapat kursi duduk di sekolahnya, ia ikut kegiatan belajar mengajar (KBM) sambil berdiri. Orang tuanya mengaku, anaknya itu kerap menangis lantaran tidak mampu menulis tugas atau Pekerjaan Rumah (PR) dengan cepat.
Baca: Protes SDN 1 Gunelap Tak Dapat Bantuan DAK, Kompas Luruk DPRD Bangkalan
Orang tua Mahsus, H. Mursyid mengaku bahwa penyebab anaknya menangis sepulang dari sekolah dikarenakan ia menulis sambil berdiri, semantara kursi yang ada di kelas SDN 1 Gunelap tidak mencukupi, sehingga demi mencari ilmu, berdiri pun Mahsus masih tetap menulis.
Atas dasar itulah, ia mengeluhkan kejadian tersebut kepada Komisi D DPRD Bangkalan. “Saya tidak tega melihat anak saya menulis sambil berdiri pak, saat sampai di rumah nangis-nangis karena tidak bisa menulis PR dengan selesai,” tutur Mursyid, sapaan akrabnya, Selasa, 20 Agustus 2019.
Mursyid meminta belas kasihan pihak Komisi D agar sekolah tersebut lebih diperhatikan. “Saya datang ke sini agar dewan tahu bahwa sekolah tersebut kekurangan kursi, mana bisa siswa bisa sekolah dengan baik jika kebutuhan dasar seperti kursi kurang,” katanya.
Sementara, Anggota Komisi D Abdurrahman Tahir merasa kecewa kepada pihak Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, karena tidak bisa memperhatikan sekolah yang membutuh bantuan.
“Ini salah satu kegagalan dari pihak Disdik karena tidak mengetahui kejadian seperti itu, semestinya sekolah seperti itu langsung diperhatikan,” tegasnya.
Abdurrahman meminta kepada pihak Disdik agar tahun depan bisa memberikan bantuan dana, baik dari Dana Alokasi Khusus (DAK) atau Dana Alokasi Umum (DAU)
“Mau tidak mau dan apapun kejadiannya, sekolah SDN 1 Gunelap diberi bantuan perbaikan sekolah agar siswa di sana merasa nyaman untuk belajar,” pintanya.
Sementara Kasi Kelembagaan Sarana dan Prasarana Disdik Bangkalan, Muhammad Toha berjanji pada tahun 2020 sekolah tersebut akan mendapatkan bantuan rehab ruang belajar, namun untuk tahun ini tidak bisa karena sudah tahun berjalan.
“Kami pastikan pada tahun 2020 sekolah tersebut mendapatkan bantuan untuk rehab ruang sekolah, kalau tahun ini tidak bisa, tunggu tahun depan,” janjinya. (MAHMUD ISMAIL/SOE/DIK)