BANGKALAN, koranmadura.com – Akibat musim kemarau berkepanjangan, banyak petani padi di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur gagal panen. Sehingga tahun ini pendapatan produksi masih kurang 23 persen.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertapahorbun) Bangkalan menargetkan 59,5 kw/Ha atau 331 ribu ton pada tahun 2019. Sampai saat ini masih mencapai 256.597 gabah kering giling (GKG) dan kekurangan masih 74.303 ton atau 23 persen.
Kasubag Program Dispertapahorbun, Bangkalan, Moeh Ridhwan menyampaikan gagalnya panen disebabkan oleh iklim yang tidak mendukung. Menurutnya, iklim saat ini tidak bisa ditebak secara kasat mata.
“Faktor musim kemarau yang sulit diprediksi. Petani itu melihat cuaca sepertinya hujan, makanya mereka menanam padi. Setelah dapat satu bulan malah tidak hujan lagi. Jadi banyak padi-padi yang gagal panen,” kata Ridhwan, Sabtu, 31 Agustus 2019.
Baca: Target Produksi Padi di Bangkalan Tahun 2019 Capai 331 Ribu Ton
Pihaknya juga menyampaikan bahwa meskipun masuk di musim kemarau, menurutnya tidak semua daerah mengalami gagal panen.
“Yang ada potensi airnya masih bisa terselamatkan tanaman padinya dengan pompa air, tapi hanya sebagian daerah saja yang diperkirakan tidak gagal panen,” katanya.
Berikut daerah yang diprediksi tidak gagal panen walaupun memasuki bulan kemarau:
1) Kacamatan Kamal, Luas Lahan 1038 Ha.
2) Kecamatan Burneh, luas lahan 3368 Ha.
3) Kecamatan Arosbaya, luas lahan 2131 Ha.
4) Kecanatan Kwanyar, luas lahan 1037 Ha.
5) Kecamatan Socah, luas lahan 1636 Ha.
6) Kecamatan Bangkalan, luas lahan 1050 Ha.
7) Kecamatan Modung, luas lahan 1368 Ha.
(MAIL/ROS/DIK)