SUMENEP, koranmadura.com – Kewajiban seorang dosen tidak hanya sebatas mengajar saja, tetapi juga memiliki kewajiban tri dharma perguruan tinggi. Di antaranya adalah kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Seperti yang tengah dilakukan dosen Universitas Wiraraja Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik, Ach. Andiriyanto., M.Pd., dengan Roos Yuliastina., M.Med.Kom. Sebagai seorang dosen, mereka juga harus terlibat dalam kegiatan pengabdian yang dilakukan dalam setiap semester.
Kali ini, kegiatan pengabdian yang dilakukan mengusung tema “Pelatihan Cyber Bagi Karang Taruna untuk Meningkatkan Promosi dan Potensi Desa”. Kegiatan itu dilakukan di desa Legung Barat, Kecamatan Batang–Batang pada 2 Agustus 2019 lalu. Bertempat di salah satu kediaman warga, yang juga merupakan anggota karang taruna Legung Barat.
Pelatihan dilaksanakan karena ingin meningkatkan keterampilan pemuda–pemudi desa untuk meningkatkan promosi dan nilai jual potesi desa.
“Kita bekerjasama dengan mahasiswa yang KKN di lokasi ini ingin memberdayakan karang taruna di Desa Legung Barat. Alasan pertama mengapa di Desa Legung Barat, karena Desa Legung Barat ini punya lokasi wisata menarik yaitu sumber air tawar di sekitaran pantai Legung Barat, dan kedua masyarakat setempat memiliki UMKM produk makanan khas, seperti gambir, krupuk puli dan gula siwalan,” kata Ach. Andiriyanto, yang merupakan ketua program pengabdian.
Menurutnya, hal itu merupakan kekayaan yang mesti di promosikan untuk mendapat perhatian dan ketertarikan publik. “Hal–hal seperti ini harus di promosikan ke dunia luar supaya masyarakat di luar daerah tahu akan potensi desa ini dan membuka peluang untuk datang dan membeli produk khas daerah sini,” paparnya.
Selain itu, kegiatan yang menyasar kelompok anak muda setempat itu bertujuan memberikan edukasi kepada pemuda-pemudi. Sebab, 90% pemuda-pemudi memiliki alat komunikasi berupa ponsel pintar, namun penggunaannya masih untuk kepentingan pribadi.
Hal itu, lanjut Ach. Andiriyanto, dirinya ingin mengarahkan pemuda Karang Taruna kepada kegiatan positif seperti menjadi tim cyber promosi potensi desa.
Adapun tahapan kegiatan pengabdian ini di antaranya, pertama, pengenalan media online; kedua, analisa potensi desa; ketiga, pengembangan media online oleh Tim; dan keempat, pelatihan optimalisasi media online sebagai sarana promosi.
Sementara Roos Yuliastina mengatakan, pelatihan tim cyber ini tidak cukup dalam 1 kegiatan saja, karena target pengabdian ini adalah tim Karang Taruna dapat megoptimalkan penggunaan media online untuk meningkatkan promosi produk dan potensi desa.
“Ini adalah kali kedua tahap pelatihan. Tahap pertama adalah hasilnya program analisa potensi desa telah ditemukan, tim karang taruna akan terlebih dahulu mempromosikan produk makanan khas daerah sini, yaitu Krupuk Gambir. Pelatihan berikutnya akan lebih pada optimalisasi media online seperti Facebook atau Instagram yang dikalola karang taruna untuk mempromosikan produk tersebut,” tandasnya. (ROS/VEM)