SUMENEP, koranmadura.com – Rutan Klas II B Sumenep, Madura, Jawa Timur, telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan TNI terkait kaburnya dua warga binaan, yakni Matrawi dan Baidi.
Baca: Tangan Diborgol dan Kaki Dirantai, Matrawi Masih Bisa Kabur dari Rutan Sumenep
Kedua narapidana tersebut diketahui kabur pada Minggu pagi, 29 September 2019, kemarin, sekitar pukul 04.00 WIB. Kemungkinan keduanya kabur pada saat petugas sedang melaksanakan salat subuh.
Khusus Matrawi, sebenarnya pihak Rutan sudah menerapkan pengamanan maksimal. Selain ditempatkan di sel isolasi, tangannya diborgol dengan dua borgol sekaligus dan kakinya dirantai.
Matrawi diketahui sudah berulang kali kabur dari Rutan. Sebelum yang sekarang ialah pada awal Februari 2019 dan kembali ditangkap pada Juni lalu. Bahkan hak-haknya sudah dicabut. Seperti hak mendapat kunjungan keluarga.
Kaburnya Matrawi kali ini cukup mengherankan. Pasalnya, selain tangannya diborgol dan kakinya dirantai, pihak Rutan menyebut ia bekerjasama dengan teman Baidi kabur dengan cara menjebol tembok sel hanya menggunkana sendok.
Baca: Jebol Tembok Sel Rutan Sumenep, Matrawi Hanya Gunakan Sendok
Mungkinkah ada keterlibatan petugas Rutan? Kepala Rutan Klas II B Sumenep, Beni Hidayat mengatakan, sejauh ini dirinya belum menemukan bukti adanya keterlibatan petugas.
“Tapi kami tidak akan berhenti sampai di situ. Kami nanti akan minta bantu pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” tuturnya. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)