SUMENEP, koranmadura.com – Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur pada bulan Agustus 2019 mengalami inflasi sebesar 0,10 persen. Angka itu di bawah inflasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar 0,12 persen dan inflasi Nasional sebesar 0,12 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep lima kelompok penyumbang inflasi pada Agustus 2019 diantaranya kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,72 persen, disusul dengan kelompok sandang sebesar 0,70 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,31 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,22 persen.
“Dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar alami inflasi sebesar 0,07 persen,” kata Syaiful Rahman, Kepala BPS Sumenep, Selasa, 3 September 2019.
Sementara kelompok bahan makanan pada Agustus mengalami deflasi sebesar 0,28 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan relatif stabil.
“Komoditas utama yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah emas perhiasan, rokok kretek, dan cabai rawit,” jelasnya.
Sedangkan komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi adalah bawang merah, cabai merah dan ketimun.
Tingkat inflasi tahun kalender Januari – Agustus 2019, Sumenep mencapai 1,06 persen, lebih rendah dibandingkan Jawa Timur sebesar 1,44 persen dan Nasional sebesar 2,48 persen
Adapun tingkat inflasi dari tahun ke tahun per Agustus mencapai 2,15 persen, angka ini juga lebih rendah dibandingkan Jawa Timur sebesar 2,51 persen serta Nasional sebesar 3,49 persen. (JUNAIDI/SOE)