SUMENEP, koranmadura.com – Para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumenep, mulai duduki halaman Gedung DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis, 26 September 2019.
Sebelumnya, mereka sebetulnya sudah ditemui oleh Ketua DPRD Sumenep, Abdul Hamid Ali Munir, bersama beberapa anggota dewan yang lain. Para mahasiswa juga telah menyampaikan beberapa hal yang menjadi tuntutan mereka.
Baca: Ratusan Mahasiswa di Sumenep Mulai Turun Jalan2019/09/26
Di antaranya mereka menuntut DPRD Sumenep menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada DPR RI dan Presiden untuk membatalkan pengesahan RUU KUHP, bukan menundanya.
Setelah menyampaikan tuntutan, para mahasiswa ini meminta seluruh anggota DPRD Sumenep keluar, tanda tangan sebagai bentuk persetujuan terhadap seluruh tuntutan mahasiswa.
Menanggapi permintaan mahasiswa, Ketua DPRD Sumenep menyampaikan bahwa sebagian anggota dewan ada yang sedang menjalankan tugas di Jakarta. Sementara beberapa anggota lainnya sedang tidak di kantor.
Hanya saja, para mahasiswa tak percaya begitu saja. Mereka meminta Ketua DPRD Sumenep menjunjukkan surat tugas 17 wakil rakyat yang disebutnya sedang menjalankan tugas.
Tak cukup sampai di situ, para mahasiswa juga meminta masuk ke dalam Gedung DPRD Sumenep untuk memastikan kebenaran dari pernyataan ketua dewan yang menyebut sebagian wakil rakyat tak ada di dalam kantor.
Setelah melalui proses negosiasi alot dengan pihak keamanan, akhirnya mereka diperbolehkan masuk ke halaman gedung wakil rakyat, dan beberapa perwakilan dipersilakan masuk ke dalam gedung. (FATHOL ALIF/DIK)