BANGKALAN, koranmadura.com – Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan, Madura, Jawa Timur, telah menyaluran air bersih kepada 33 desa yang masuk peta rawan kekeringan. Hal itu diungkapkan Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangkalan, Agus Sugiharto.
Menurutnya, penyaluran air bersih dilaksanakan secara bergiliran. Panyularan yang dimulai pada tanggal 23 Juli 2019 yang diprioritaskan kepada desa dengan status kering kritis.
“Sekitar 50 presen lebih penyaluran air ke setiap desa-desa kekeringan. Kami lebih memprioritaskan kepada desa yang kering kritis dari pada kering langka, karena lebih membutuhkan, seperti Desa Katol Timur,” kata Agus, Rabu, 4 September 2019.
Baca: BPBD Bangkalan Siapkan Enam Armada untuk Droping Air ke Desa Rawan Kekeringan
Hingga saat ini, proses penyaluran bantuan air bersih ke desa-desa sudah dilakukan dua kali. “Yang sudah dua kali seperti di Kecamatan Kokop, Kecamatan Geger dan Kecamatan Konang. Kecamatan tersebut masuk kering kritis,” jelasnya.
Pihaknya menyampaikan, berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan diprediksi akan berlangsung di bulan Oktober mendatang. Namun demikian, selama masih musim kemarau, pihaknya akan tetap menyalurkan air bersih kepada desa-desa yang membutuhkan.
“Kami tetap droping air sampai turun hujan, jika menurut perkiraan BMKG bulan Oktober ini akan turun hujan,” katanya.
Agus Berharap, musim kemarau ini tidak berkepanjangan, sehingga desa-desa yang terjadi kekeriangan bisa menjangkau air tanpa bantuan.
“Mudah-mudah tidak berkepanjangan musim kemarau ini, supaya masyarakat Bangkalan, khususnya di desa kekeringan mendapatkan air yang layak,” harapannya. (MAIL/ROS/DIK)