PAMEKASAN, koranmadura.com – Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Budi Cahyono mengatakan, musim kemarau yang terjadi saat akan terus berlanjut.
Baca: Tembakau Luar Madura Berpotensi Bebas Masuk ke Sumenep
Kendati begitu, BPBD Pamekasan akan terus mendistribusikan air bersih ke sejumlah daerah yang mengalami kekeringan.
Berdasarkan prediksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kata Budi Cahyono, puncak kemarau di Pamekasan, jatuh pada Oktober 2019.
“Puncak musim kemarau tahun ini sampai Oktober,” katanya, Senin, 9 September 2019.
Baca: Warga Raas Giring BBM Langsung Masuk APMS, Ini yang Terjadi Sebelum-sebelumnya
Daerah terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun 2019 mencapai 325 dusun yang tersebar di 80 Desa di 11 Kecamatan.
Adapun 11 kecamatan yang daerahnya terdampak kekeringan yakni Kecamatan Pasean, Batumarmar, Waru, Pegantenan, Palengaan, Kadur, Larangan, Galis, Pademawu, Tlanakan dan Kecamatan Proppo.
Baca: Revitalisasi 3 Pasar di Pamekasan Habiskan Rp 8,9 Miliar
Sementara dua kecamatan lainnya, Kecamatan Kota dan Kecamatan Pakong tidak ada daerah yang terdampak kekeringan.
“Untuk daerah terdampak kekeringan masih belum ada tambahan,”pungkasnya. (RIDWAN/ROS/VEM)