SUMENEP, koranmadura.com – Sejak akhir Juni lalu hingga sekarang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Madura, Jawa Timur, telah menyuplai sekitar 90 tangki air bersih untuk daerah-daerah terdampak kekeringan.
Kepala BPBD Sumenep, Abd. Rahman Riadi menjelaskan, dalam satu rit terdapat 6000 liter air. Sehingga jika dilakukan, sudah ada sekitar 540 ribu liter air bersih yang telah didistribusikan sejauh ini.
Ratusan ribu liter air bersih itu didistribusikan ke desa-desa yang terdampak kekeringan. Mulai yang ada di Kecamatan Pasongsongan, Rubaru, Batuputih, Batang-batang, Talango, Saronggi, Ganding, dan Bluto.
Dari beberapa kecamatan tersebut, menurut mantan Sekretaris Bappeda Sumenep ini, yang paling banyak membutuhkan suplai air bersih ialah Kecamatan Pasongsongan. “Karena di sana termasuk kering keritis. Seperti di Desa Montorna dan Prancak,” tambahnya.
Mengenai puncak musim kemarau tahun ini, menurut Rahman, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ialah Agustus hingga September awal.
Dia berharap prakiraan tersebut tidak meleset. Sehingga musim kemarau 2019 tidak terlalu panjang, dan daerah terdampak kekeringan tidak meluas dari yang telah dipetakan pihaknya.
“Kami juga berharap masyarakat di daerah terdampak kekeringan dapat memanfaatkan bantuan air bersih dari pemerintah sebaik mungkin. Tidak digunakan untuk tananam tembakau, jagung dan sebagainya,” pungkas dia. FATHOL ALIF/ROS/VEM