SUMENEP, koranmadura.com – Sebagai ungkapan belasungkawa, penghormatan, sekaligus apresiasi kepada Presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie, laga antara Madura FC kontra Mitra Kukar dalam lanjutan Liga 2 2019 diawali dengan mengheningkan cipta.
Tak hanya para pemain dan official, dalam kesempatan ini pihak Manajemen Madura FC juga melibatkan 30 siswa. Mereka melepaskan pesawat kertas di tengah lapangan sebelum laga dimulai.
Manajer Madura FC, Januar Herwanto mengungkapkan, pada laga kali ini pihaknya sengaja menggelar serangkaian acara tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada BJ Habibie yang meninggal dunia pada Rabu, 11 September 2019, lalu di RSPAD Gatot Subroto.
“Ini juga sebagai bagian dari ungkapan terima kasih kami kepada Bapak BJ Habibie sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Demokrasi kita. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Kebebasan Pers,” katanya, Jumat, 13 September 2019.
Mengenai alasan kenapa pesawat kertas dijadikan simbol ungkapan apresiasi, menurut Januar karena di dunia internasional mendiang BJ Habibie memang dikenal pakar dalam membuat pesawat.
“Melalui acara seremonial sederhana ini kami ingin menyampaikan pesan kepada pemerintah agar memberikan ruang yang besar kepada karya anak bangsa seperti (pesawat) CN25 dan CN23 untuk digunakan dalam dunia penerbangan di Bumi Pertiwi,” ujar dia.
Begitu juga dengan Timnas Indonesia, dalam dunia sepakbola. “Artinya Timnas tidak bole terlalu larut bergantung kepada para pemain naturalisasi. Kalau terlalu bergantung kepada naturalisasi, nanti akan jadi Timnas naturalisasi,” tambahnya.
Sekadar diketahui, saat ini babak pertama pertandingan antara Madura FC menjamu Mitra Kukar di Stadion A. Yani Sumenep, Jawa Timur, telah usai. Sementara tim tamu unggul dengan skor 1-0. (FATHOL ALIF/ROS/DIK)