PAMEKASAN, koranmadura.com – Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam, menjadi sorotan publik pasca sejumlah kelompok mahasiswa dan petani tembakau melakukan domonstrasi ke Kantor dan rumah dinas bupati.
Baca: Demo Tembakau Jilid II, Bupati Baddrut Tamam Nongol Depan Mahasiswa dan Petani
Aksi turun jalan mahasiswa dan petani menuntut Bupati menunaikan janji politiknya, harga tembakau tidak boleh murah. Janji politik Baddrut Tamam itu disampaikan saat debat kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada 2018 lalu.
Mahasiswa dan petani turun jalan karena harga tembakau tahun ini dinilai murah, berada diangka Rp 29,000 hingga Rp 35,000 per kilogram. Harga tembakau itu di bawah ketetapan pemerintah Rp 42,600 per kilogram.
Baca: Demo Tembakau Jilid II, Orator Sebut Bupati Baddrut Tamam Si Raja Selfie
Di tengah panasnya demo harga tembakau murah ini, muncul isu panas yang menerpa Bupati Baddrut Tamam. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut diduga menerima upeti dari pengusaha tembakau.
Karena isu itu, Baddrut Tamam langsung angkat bicara dan melakukan klarifikasi melalui akun resmi Facebooknya, Badrut Tamam.
“Sy (saya) pastikan isu dan fitnah bahwa kami menerima bagian dari gudang tembakau itu salah. Siapapun yg (yang) menyebar isu itu sy (saya) maafkan, kata Baddrut Tamam pada postingan Facebook.
Baca: Harga Tembakau Tak Sesuai BEP, Sejumlah Massa Demo Bupati Pamekasan
Klarifikasi Baddrut Tamam ini diposting, Senin, 9 September 2019, telah 23 kali dibagikan dengan jumlah 119 komentar dari pengguna Facebook.
“Bagi kami jabatan bukan tujuan dan hanya alat pengabdian. Kami sungguh-sunggug dalam membela rakyat, semoga ajunan rakyat Pamekasan mendapat rizki yg (yang) halal, barokah dan bahagia serta selalu memberi manfaat untuk kehidupan,” tulis Baddrut Tamam. (RIDWAN/ROS/VEM)
Baca: PAN Pamekasan Sesalkan Ucapan “Demo Bayaran” Bupati Baddrut Tamam