SUMENEP, koranmadura.com – DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, merespones positif aspirasi mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sumenep terkait beberapa hal tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca: PMII Sumenep Demonstrasi di Depan Gedung DPRD
Aspirasi mahasiswa disampaikan melalui demonstrasi di depan Gedung DPRD Sumenep, Jumat, 20 September 2019. Dalam aksinya, mereka membawa sejumlah atribut aksi bertuliskan, di antaranya: KPK Harus Bersih dari Kepentingan; KPK Harus Profesional; dan Bersihkan KPK dari Taliban.
Ketua DPRD Sumenep sementara, Abdul Hamid Ali Munir menyampaikan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi mahasiswa itu kepada DPR RI, Presiden, dan KPK sendiri.
“Kami merespons positif. Jadi pimpinan DPRD, berdasarkan aspirasi mahasiawa, nanti akan menjadi agenda pertama untuk diteruskan bersuratan kepada DPR RI, Presiden dan KPK. Karena ini merupakan amanat yang disampaikan kepada kami,” ungkapnya.
Menurut dia, pihaknya mendukung para aktivis mahasiswa yang menginginkan KPK independen. Tidak boleh tebang pilih dalam menangani kasus dan di dalam tubuh KPK tidak boleh sarat muatan politis.
“Karena KPK adalah lembaga penegakan hukum tertinggi di negara kita dalam rangka memberantas korupsi,” tambah politisi PKB yang direkomendasikan partainya sebagai Ketua DPRD Sumenep periode 2019-2024.
Baca: PMII Demo Kantor DPRD Pamekasan, Tuntut KPK Tak Tebang Pilih Tuntaskan Kasus Korupsi
Ketika KPK sudah terindikasi melakukan tindakan menyimpang sebagaimana disampaikan mahasiswa, menurut dia masyarakat juga berhak untuk ikut mengontrol lembaga antirasuah itu.
Ketua Umum PMII Sumenep, Suryadi menyampaikan, sebagai lembaga penegak hukum KPK tidak boleh tebang pilih menangani kasus korupsi. Ia menilai selama ini KPK masih terkesan tebang pilih. Indikasinya ada beberapa kasus tak jelas akhirnya, seperti kasus Bank Century, E-KTP, dan BLBI.
Tak hanya itu, dia juga menuding di dalam tubuh KPK terindikasi ada “kelompok taliban”. Sehingga KPK perlu “diselamatkan” dari kelompok tersebut.
“Jadi aksi ini sebenarnya untuk membela KPK. Artinya KPK baru harus lebih baik. Pimpinan KPK yang baru menjadi harapan baru kami selaku warga pergerakan,” tegasnya. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)