SURABAYA, koranmadura.com – Massa petani garam yang tergabung dalam Forum Petani Garam Madura (FPGM) berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, Rabu, 4 September 2019. Mereka membawa tiga tuntutan yang disampaikan kepada pemerintah dan meminta Gubernur Jatim merealisasikan janjinya untuk menyejahterakan petani garam.
Baca: Tagih Janji Gubernur, Ribuan Petambak Garam Madura akan Demo di Kantor Pemprov Jatim
Dilansir dari Tribunnews.com, setidaknya ada tiga tuntutan yang disuarakan para petani garam kepada pemerintah. Yang pertama adalah agar pemilik industri segera menyerap garam petani dengan harga yang manusiawi.
Yang kedua, mereka meminta pemerintah menghapus sisa kuota impor garam tahun 2019 atau menghentikan impor garam.
Baca: Petambak Madura Minta Mafia Garam Dibongkar
Sedangkan tuntutan yang ketiga adalah memohon agar Presiden Joko Widodo mencabut pernyataannya yang menggap garam Nusa Tenggara Timur (NTT) masih lebih bagus dibandingkan garam produksi Madura.
“Kami ingin yang di dalam (di Kantor Gubernur Jawa Timur) menemui kita,” teriak salah seorang orator.
Sementara itu, unjuk rasa yang juga diikuti oleh ibu-ibu tersebut berlangsung tertib. Ruas Jalan Pahlawan yang menjadi tempat unjuk rasa terpantau ramai lancar dan tidak terjadi kemacetan. (TRIBUNNEWS.com/ROS/DIK)