PASURUAN, koranmadura.com – Nyawa korban ledakan bondet di Pasuruan, Sunjoko (41), tidak tertolong. Ia mengembuskan napas terakhir setelah sepekan menjalani perawatan.
“Sudah meninggal yang korban letusan bondet kemarin. Meninggalnya di Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang. Korban sempat dirawat enam hari,” kata Kapolsek Lumbang AKP Suparmin, Kamis, 19 September 2019.
Suparmin mengatakan, korban meninggal pada Selasa, 17 September 2019. Jenazah korban langsung dibawa ke Desa Klampok, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, sehari kemudian. Korban berasal dari Tongas, sehingga dikuburkan di tempat keluarga besarnya tinggal.
Sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar, korban dirawat di RSUD dr R Soedarsono, Pasuruan. Akibat ledakan bondet pada Rabu, 11 September 2019, 80 persen tubuh korban mengalami luka bakar. Selain itu, kaki kanan korban hancur.
“Dengan meninggalnya korban, penyelidikan kasus ledakan bondet menjadi buntu. Korban ini satu-satunya yang bisa memberikan informasi tentang bondet yang meledak di rumahnya,” terangnya.
Polisi sebelumnya juga memeriksa istri korban, In. Namun perempuan 29 tahun itu mengaku tak tahu tentang bondet tersebut. Polisi tak bisa memastikan untuk apa korban menyimpan bondet dan penyebab bom ikan tersebut meledak.
“Penyelidikan bisa dikembangkan kalau ada saksi atau bukti baru,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah bondet atau bom ikan meledak di rumah Sunjoko, Dusun Ketondo, Desa Karangjati, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan. Sunjoko mengalami luka bakar di sekujur tubuh. Ledakan bondet juga membuat rumah korban porak-poranda. Bahkan, dua rumah di sisi kanan dan kiri rumah korban juga rusak. (DETIK.com/ROS/VEM)