PAMEKASAN, koranmadura.com– Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Tlonto Ares, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur tetap dilaksanakan oleh panitia meski ditunda oleh Bupati Baddrut Tamam.
Baca: Pilkades Dua Desa di Pamekasan Ditunda hingga Tahun 2021
Ketua pemilihan Kepala Desa Tlonto Ares, Mohammad Santo mengaku memang sengaja melaksanakan Pilkades di Desa Tlonto Ares karena antusiasme masyarakat. “Saya tetap melaksanakan Pilkades ini karena melihat antusias masyarakat,” katanya, Kamis, 12 September 2019.
Menurut Santo, sapaan akrab Mohammad Santo, meski tanpa pengamanan dari polisi, pelaksanaan Pilkades Tlonto Ares berjalan aman dan tertib. “Alhamdulillah acara ini berlangsung aman,” kata Santo, Kamis, 11 September 2019.
Menanggapi SK penundaan dari Bupati, Santo mengaku tetap ngotot menggelar Pilkades demi menjaga kondusifitas di Desa Tlonto Ares. Dirinya khawatir masyarakat bertindak anarkis jika Pilkades tak digelar. “Kalau kami tidak mau ambil resiko, warga pasti akan ngamuk dan membrontak,” tegasnya.
Soal tingkat kehadiran pemilih, menurut Santo, sekitar 765 masyarakat yang menggunakan hak pilihnya atau sekitar 70 persen yang mencoblos dari jumlah hak pilih 1.053.
“Jadi ada empat calon. Nomor urut 1 atas nama Miskalam Bakri memperoleh 737 suara, nomor urut 2 atas nama Maskub memperoleh 4 suara dan nomor urut 3 memperoleh 3 suara. Sedangkan Moh Rifa’i memperoleh 4 suara. Sementara tidak sah 17 suara dari 765 pemilih,” tambahnya.
Ditanya soal pembiayaan Pilkades, menurut Santo menggunakan dana pribadi karena pemerintah menunda Desa Tlonto Ares.
“Karena antusias masyarakat kami berani menghendel semuanya. Bukan dari Pemkab, murni dari panitia sejak mulai dari tahapan,” tegasnya. (SUDUR/SOE/DIK)