SUMENEP, koranmadura.com – Pemilik APMS 04 di Desa Brakas, Kecamatan/Pulau Raas, Sumenep, Madura, Jawa Timur, angkat bicara mengenai aksi sejumlah warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Keadilan (AMPK), Sabtu, 8 September 2019, malam.
Baca: Warga Raas Giring BBM Langsung Masuk APMS, Ini yang Terjadi Sebelum-sebelumnya
Pemilik APMS 04, H. Murahwi menyampaikan bahwa, sebagian BBM yang disuplai Pertamina ke APMS miliknya memang disimpan di gudang penyimpanan. Hal itu karena kapasitas tangker di APMS-nya tidak memadai.
“Tangkernya hanya mampu menampung 20 ribu liter. Sedangkan yang datang 40 ribu. Jadi sebagian tidak dimasukkan ke dalam tangker,” ujarnya kepada wartawan, Senin, 9 September 2019.
Mengenai tudingan warga bahwa APMS 04 sangat jarang beroperasi, menurut dia persoalannya karena jadwal pengiriman BBM ke APMS-nya tidak tentu. Sehingga sering kehabisan stok.
“Karena tangker dari Pertamina masih harus keliling. Kadang masih ke Masalembu, ke Kangean dan sebagainya. Sehingga kalau sekarang nebus, belum tentu dikirim sekarang juga. Begitu persoalannya,” tambah dia.
Dia mengaku telah menyampaikan persoalan itu kepada pihak Pertamina. Bahkan pihaknya meminta agar pengiriman BBM ke APMS-nya tidak terlalu lama. “Seandainya seperti di kota, sekarang trasfer besok barangnya sudah datang,” tutur dia.
Murahwi juga membantah tudingan warga yang menyebut BBM di sana lebih banyak dijual di gudang penyimpanan kepada pengecer, bukan masyarakat secara umum. Menurut dia, kalau stok BBM ada, APMS pasti beroperasi.
“Tidak benar itu (dijual di gudang penyimpanan). Kalau ada BBM-nya dibuka. Kalau APMS itu tidak dibuka untuk umum, mau dijadikan apa BBM itu,” jelasnya. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)