SUMENEP, koranmadura.com – Pesawat jenis perintis melakukan uji coba untuk penerbangan rute kepulauan Sapeken, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu, 18 September 2019.
Pesawat perintis menggunakan maskapai Susi Air jenis Cessna Grand Caravan di bawah PT Asi Pudjiastuti Aviation.
“Hari ini terbang untuk pengenalan rute, hanya diikuti pilot dan co pilot karena kepentingannya teknis,” kata Indra Triyantono, Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep.
Menurutnya, penerbangan ini untuk mengetahui rute penerbangan. Sebab, kru harus memahami rute yang bakal dilalui.
“Kru pesawat ini kan harus paham, sepanjang rute Sumenep – Pagerungan itu ada berapa pulau yang dilewati, kondisinya seperti apa, kalau terjadi emergancy harus mendarat dimana, itu semua ada SOP nya Pilot,” jelasnya.
Setelah uji coba terbang ini berjalan lancar, kata dia pekan depan dijadwalkan akan dilakukan penerbangan perdana Sumenep menuju Pagerungan dengan mengangkut penumpang.
“Pesawat yang digunakan ini hanya berkapasitas 10 penumpang, tanpa bagasi. Sehingga barang bawaan penumpang dibatasi juga, karena hanya bisa diletakkan di cabin,” paparnya.
Bandara Pagerungan di Pulau Pagerungan, Kecamatan Sapeken, Sumenep merupakan bandara yang dikelola oleh salah satu kontraktor kontrak kerja sama (K3S) migas, yakni Kangean Energy Indonesia (KEI). Selama ini, bandara tersebut digunakan untuk kepentingan perusahaan tersebut.
Beberapa tahun lalu, Pemerintah Kabupaten setempat kemudian melayangkan surat permohonan ke Kemenkeu, SKK Migas, dan Kangean Energy Indonesia (KEI) untuk daoatnya memanfaatkan Bandara Pagerungan sebagai bandara penerbangan perintis.
SKK migas dan KEI sudah menyetujui permohonan tersebut. Hingga akhirnya di awal September 2019 turun SK Menteri Perhubungan tentang perubahan status Bandara Pagerungan, dari bandara khusus menjadi bandara umum.
“Jadi, mulai pekan depan masyarakat umum sudah bisa ke Pagerungan menggunakan pesawat Susi Air. Waktu tempuhnya hanya 1 jam dari Bandara Trunojoyo,” jelasnya. (JUNAIDI/SOE/VEM)