PAMEKASAN, koranmadura.com – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mulai jadi sorotan Fraksi DPRD. Faktornya, partai berlambang kakbah itu belum menyerahkan nama ketua DPRD periode 2019-2024.
Akibat PPP belum menyerahkan nama Ketua DPRD, sampai saat ini Alat Kelengkapan Dewan (AKD) belum terbentuk. Padahal anggota sudah lebih satu bulan dilantik.
Ketua Fraksi gabungan PAN-NasDem (Panas) DPRD Pamekasan, Muhammad Hamidi mengatakan, selama ini kinerja anggota dewan Pamekasan terbatas. Hal itu disebabkan belum terbentuknya AKD.
AKD baru bisa dibahas dan dibentuk setelah unsur pimpinan dilantik. “Kami belum bisa bekerja maksimal, karena gerak kami dibatasi akibat belum terbentuknya AKD. Makanya, kami minta agar PPP segera merekomendasikan kadernya menjadi ketua dewan,” kata Muhammad Hamidi, Kamis, 26 September 2019.
Menurut politikus NasDem itu, sejauh ini anggota DPRD Pamekasan hanya bisa nenampung aspirasi masyarakat, seperti aspirasi polemik pilkades, aspirasi harga tembakau murah dan lain sebagainya.
“Untuk wilayah Madura hanya Kabupaten Pamekasan yang belum ada pimpinan DPRD definitif, kabupaten lainnya sudah rampung, tentu hal tersebut harus menjadi perhatian,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, PPP kembali mendapat jatah kursi ketua DPRD Pamekasan setelah meraih 12 kursi pada Pemilu Legelatif 2019.
Sementara jatah wakil ketua DPRD Pamekasan menjadi hak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan raihan 7 kursi, Partai Demokrat 6 kursi dan Partai Keadilan Sejahtera dengan perolehan 5 kursi.
Khsus tiga slot kursi Wakil DPRD Pamekasan telah terisi, Syafiuddin dari PKB, Hermanto dari Demokrat, dan Harun Suyitno dari PKS.
Diberitakan sebelumnya, PPP Pamekasan masih menunggu penetapan calon Ketua DPRD dari DPP PPP. Ada tiga nama yang diusulkan, Halili, Fathor Rahman dan Masykur Rasyid.
Sekretaris DPC PPP Pamekasan, Muhsin Salim mengatakan, rekomendasi DPP terkait siapa yang akan menempati posisi ketua DPRD Pamekasan belum turun.
“Belum,” kata Muhsin Salim, saat dikonfirmasi via aplikasi pesan singkat WhatsApp, Selasa malam, 24 September 2019. (RIDWAN/ROS/VEM)