BANGKALAN, koranmadura.com – Program Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2019 yang dilaksanakan oleh Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, masih mencapai 58.4 persen dari target pengukuran sebanyak 69.228 bidang tanah.
Hal tesebut disampaikan oleh kepala ART/BPN Bangkalan, Laode Asrafil. Menurutnya, perogram PTSL tahun 2019 ini ditargetkan 65.000 bidang. Namun karena ada optimalisasi dari pemerintah pusat, maka kabupaten berjuluk kota salak ini mendapatkan penambahan 4.228 bidang.
“Totalnya 69.228 bidang yang harus diukur dalam program PTSL ini. Dalam proses pengukurannya sudah selesai 100 persen, termasuk yang ada penambahan itu sudah diukur juga,” kata Asrafil, sapaan akrabnya, Selasa, 3 September 2019.
Baca: 2019, BPN Bangkalan Target Program PTSL 65 Ribu Bidang Tanah
Selain pengukuran bidang tanah, kata Asrafil, pihak ART/BPN Bangkalan ini memiliki target penerbitan Sertifikat Hak Tanggungan (SHT). Pada tahun 2019 awalnya ditargetkan 58.500 bidang. Tapi, karena dianggap terlalu tinggi, maka dikurangi 7.850 bidang.
“7.850 bidang itu dikembalikan kepada pemerintah pusat dan dialokasikan ke daerah-daerah yang lain. Jadi total target SHT sebanyak 50.650 bidang,” ucapnya.
Kata Asrafil, program PTSL ini meliputi empat item, yaitu K1, K2, K3 dan K4. Keempat Item tersebut, kata Asrafil, memiliki tujuan pengelompokan berdasarkan jenis bidang tanah yang diukur.
“K1 (bidang tanah yang lengkap data fisik dan yuridis) aebanyak 21.422 bidang. K2 (bidang tanah yang sudah sertifikasi tapi bermasalah) sampai saat ini masih 0. K3.1 (bidang tanah yang sudah diukur tapi data belum valid) yaitu 3.524 bidang. K3.2 (bidang tanah yang masih bermasalah) masih 0. K3.3 (selisih antara PBT dan SHT) 20.564 bidang. Dan yang terakhir K4 (bidang tanah yang masuk PTSL tapi sudah bersertifikat) yaitu 3.224 bidang,” paparnya.
Baca: 63 Persen Tanah di Bangkalan Belum Bersertifikat
Jika di akumulasikan secara kesuluruhan dari K1 sampai ke K4, lanjut Asrafil, PTSL hingga saat ini masih mencapai 58.4 persen dari target yang sudah ditetapkan diawal tahun 2019. “Sehingga total capaian kami sampai saat ini yaitu 58.4 persen, ini akumulasi dari keseluruhan k1 sampai K4. K1 dinilai 100 persen dan K2 sampai K4 masih 50 persen. Jadi jika diakumulasikan keseluruhan, maka 58.4 persen,” ucapnya.
Perlu diketahui, tahun 2019 ada 20 desa yang ikut program PTSL. Di antaranya yaitu desa Sabiyan, Gili Timur, Baipajung, Banyusangkah, Pamorah, Batah Timur, Cangkarman, Durin Timur, Genteng, Brakas Dajah, Langpanggang, Suwaan, Galis, Paterongan, Pekadan, Tellok, Durjan, Katol Timur, Kokop dan Mandung. (MAIL/ROS/VEM)