PAMEKASAN, Koranmadura.com – Memasuki semester III masa anggaran 2019, serapan APBD Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, baru sekitar 50 persen. Kondisi itu menandakan kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat lamban dan harus ditingkatkan.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Pamekasan, Harun Suyitno. Menurutnya, dari Rp 2,1 triliun APBD Pamekasan 2019, baru terserap Rp, 1,1 triliun, sehingga saat ini masih banyak kegiatan proyek yang belum dikerjakan.
“Kami menilai realisasi APBD lambat. Tahun anggaran sudah tersisa kurang dari 4 bulan, tapi yang terserap baru 50 persen atau separuh. Sehingga, harus meningkatkan kinerja agar realisasi jauh lebih baik dari tahun 2018,” kata Harun.
Lanjut Politikus PKS ini, dia mengingatkan Pemkab untuk tidak mengulangi realisasi 2018. Saat itu, banyak anggaran yang tidak terserap. Dia yakin jika tidak ada tekanan kepada OPD, realisasi anggaran 2019 tidak akan maksimal.
“Semestinya kondisi seperti ini yang harus diantisipasi dan diperhatian oleh pemkab. Setiap tahun realisasi kegiatan banyak yang menumpuk di akhir tahun,” katanya.
Menanggapi itu, Sekda Kabupaten Pamekasan, Totok Hartono mengaku telah berkoordinasi dengan masing-masing kepala OPD agar segera merealisasikan anggaran. Pihaknya juga berkomitmen dan menginginkan seluruh pekerjaan berkualitas.
“Sebagian kegiatan sudah dikerjakan, sebagian lagi masih dalam proses dan ini akan menjadi perhatian kita. Kami akan bekerja lebih maksimal lagi,” kata Totok. (ALI SYAHRONI/ROS/DIK)