SUMENEP, koranmadura.com – Bidang usaha yang digeluti para pemuda yang tergabung dalam Wirausaha Muda Sumenep (WMS) dari hari ke hari terus mengalami perkembangan. Salah satunya di bidang budidaya lele.
Baca: Wirausaha Muda Sumenep Bidang Otomotif Segera Buka Usaha Baru
Bahkan hasil budidaya lele yang dikembangkan para pemuda yang tergabung di WMS bidang ini belakangan dijadikan bahan dasar es dawet dengan rasa khas.
Es dawet itu mereka olah sendiri untuk dijual. Maklum, sebelum menekuni usaha bidang ini mereka telah mendapat bekal keterampilan dari Pusat Inkubator Wirausaha STKIP Sumenep (PIWS).
Es dawet berbahan dasar lele karya WMS ini dijual di area Jalan Dr Soetomo. Tepatnya di sebelah timur area Taman Bunga (TB) Sumenep. Tiap hari biasanya buka dari pagi sampai sore hari.
Salah seorang pendamping WMS di bidang budidaya lele dan olahan, Suhartono menyampaikan, pemuda yang tergabung di bisnis ini ialah 35 orang. Dalam prosesnya mereka berbagi peran.
Dari 35 orang itu, sebagian ada yang fokus mengurus dan memberi pakan lele di kolam. Sebagian lainnya mengawasi perkembangan budidaya mereka, dan sebagiannya lagi fokus mengolahnya jadi dawet.
Selain diolah menjadi dawet, menurut pria yang akrab disapa Totok itu, hasil budidaya lele mereka juga dibuat menjadi sotong atau sotong lele. Camilan ini rasanya gurih dan berbeda dari camilan lainnya.
Bisnis ini cukup menjanjikan. Pasalnya, untuk di awal-awal, tiap hari pemuda yang tergabung di sini bisa meraup omset antara Rp 700 hingga 800 ribu. Bahkan bisa lebih. Sehingga dari ke hari mereka tambah semangat mengembangkannya.
“Rencananya, kalau pagi dan hari libur, teman-teman mau berjualan di area Labhang Mesem dan Museum Keraton Sumenep. Biasa di sana banyak wisatawan,” ujarnya. (*/FATHOL ALIF/ROS/DIK)