SUMENEP, koranmadura.com – Dampak kekeringan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tak hanya dirasakan sebagian masyarakat di wilayah daratan. Namun juga di kepulauan.
Salah satunya seperti dialami warga Dusun Pabitta, Desa Batu Putih, Kecamatan Kangayan, Pulau Kangean. Dampak kekeringan di sana sudah dirasakan warga sejak beberapa waktu lalu.
Tak banyak yang bisa dilakukan warga di sana untuk memenuhi kebutuhan mereka terhadap air bersih. Khususnya untuk keperluan sehari-hari. Seperti untuk diminum dan memasak.
Salah seorang warga setempat, Saiful Akhyar menuturkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga Dusun Pabitta harus membeli air yang dipasok dari luar desa, seperti dari Pajannangger dan Saobi.
Dari dua desa tersebut, menurut pria yang akrab disapa Entang ini air bersih yang dijual kepada warga biasanya diangkut menggunakan perahu.
Harga air bersih yang dijual kepada warga di sana ialah Rp 2-4 ribu per jeriken. Satu jeriken berisi antara 20 sampai 35 liter. “Di sini sumber air susah,” ujarnya, Selasa, 10 September 2019.
Dia berharap kondisi ini mendapat perhatian dari pemerintah. Kalaupun tidak dalam bentuk bantuan droping air bersih, paling tidak ada program yang bisa dilaksanakan pemerintah di sana dalam rangka mengatasi kekeringan. “Karena kondisi seperti ini biasa terjadi tiap musim kemarau,” tutur dia. (FATHOL ALIF/SOE)