BANGKALAN, koranmadura.com – Setiap tahun, Perusahaan Daerah Air Mineral (PDAM) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur mendapatkan suntikan modal dari pemerintah. Namun, keberedaannya masih belum mampu memompa pendapatan asli daerah (PAD). Terbukti, dari Januari hingga Agustus 2019, PDAM sama sekali tak menyumbang PAD.
Direktur PDAM Bangkalan Abd Rasyid, melalui Kabag Administrasi, Bambang Heriyanto menyampaikan bahwa pada bulan Januari sampai bulan September pihaknya lebih fokus pada penambahan pelanggan-pelanggan yang ditargetkan pada tahun 2019, sehingga perolehan PAD sampai saat ini belum ada.
“Tahun 2019 target penambahan pelanggan sebanyak 1000, jadi fokus kami di awal tahun dan pertengahan tahun itu di penambahan pelanggan dulu, baru pada bulan Oktober sampai Desember fokus pada PAD,” tutur Bambang, sapaan akrabnya, Jumat, 06 September 2019.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa target PAD pada tahun 2019 sebesar Rp 200 juta. Target itu, kata Bambang, tidak ada peningkatan sejak tahun 2015.
“Target kami tetap Rp 200 juta. Target ini sejak tahun 2015 dan sampai sekarang masih belum ada kenaikan lagi,” ucapnya.
Namun demikian, walaupun sudah tersisa empat bulan, pihaknya tetap optimis akan memenuhi target PAD yang sudah tentukan.
“Kami yakin bisa memenuhi target yang ditetapkan pada tahun 2019 ini, karena kami sudah merencanakan semuanya dari awal tahun,” katanya.
Perlu diketahui, PDAM Bangkalan sudah memiliki pelanggan sebanyak 22.801 yang tersebar di Kabupaten Bangkalan, sementara target penambahan pelanggan pada tahun 2019 ini sebanyak 1000 pelanggan, hingga bulan Agustus ini PDAM Bangkalan sudah mencapai 937 pelanggan, artinya masih tersisa 63 pelanggan yang belum terpenuhi. (MAHMUD ISMAIL/SOE/DIK)