BANGKALAN, koranmadura.com – Sebanyak 144 orang penyuluh agama di Bangkalan, Madura, Jawa Timur belum terima gaji selama tiga bulan, terhitung dari Juli sampai September 2019. Kemenag berdalih, dana berjumlah Rp 432.000.000 tersebut belum cair.
Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Kemenag Bangkalan, Arif Rochman menyampaikan, tidak cairnya gaji tersebut bukan hanya terjadi di kabupaten paling barat di pulau Madura ini, namun juga terjadi di seluruh daerah di Indonesia.
“Bukan hanya di Bangkalan yang belum cair, tapi seluruh Indonesia juga belum cair,” kata Arif, sapaan akrabnya Arif Rochman, Senin 21 Oktober 2019.
Menurut Arif, penyebab tidak cairnya gaji tersebut karena belum ke Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Arif mengaku, dana gaji penyuluh yang masuk ke DIPA hanya di semester pertama dari bulan Januari sampai bulan Juni 2019 kemarin.
Sedangkan di semester dua, yaitu dari bulan Juli sampai bulan Desember 2019 masih diajukan ke pemerintah pusat, dan pada awal bulan Oktober 2019 kemarin baru disetujui.
“Hanya masuk dana gaji hononer pada semester pertama. Untuk di bulan Juli sampai bulan Desember masih diajukan ke pemerintah pusat, dan baru disetujui pada awal bulan Oktober ini,” katanya.
Pihaknya pastikan dalam waktu dekat dana gaji honorer tersebut akan cair. “Berdasarkan informasi dari Kanwil pada akhir bulan Oktober ini dana tersebut akan cair dari pemerintah pusat,” katanya.
Pihaknya berharap kepada para penyuluh agar bersabar menunggu pencairan dari pemerintah pusat. Tak hanya itu, para penyuluh diminta juga tetap bekerja seperti biasanya.
“Mohon bersabar dulu, tidak lama lagi akan cair. Kami harap kepada penyuluh tetap berkeja seperti biasa,” harapannya.
Sekadar diketahui, tenaga penyuluh agama di Bangkalan berjumlah 144 orang. Setiap penyuluh menerima gaji Rp 1 juta per bulan. Jika ditotal, dana yang belum cair sebanyak Rp 432.000.000. (MAHMUD/SOE/DIK)