SUMENEP, koranmadura.com – Sebanyak 2.900 personel keamanan akan diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) seretak di Kabupaten Sumemep, Madura, Jawa Timur, pada 7 November mendatang.
Ribuan personel itu akan diturunkan saat Pilkades serentak di wilayah darata. Sedangkan untuk Pilkades serentak di wilayah kepulauan satu minggu berikutnya, jumlahnya lebih sedikit. Yaitu 725 personel.
Kadubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti mengatakan, ribuan personel itu, di antaranya, merupakan BKO (Bantuan Kendali Operasi) dari seluruh Polres jajaran Polda Jawa Timur.
“Kalau yang untuk pengamanan Pilkades serentak di wilayah kepulauan, hanya BKO dari Polres jajaran di Madura,” kata Mantan Kapolsek Kota Sumenep itu, Selasa, 15 Oktober 2019.
Selain itu, tambah dia, Polres Sumenep juga sudah memetakan desa-desa rawan. Namun hasil pemetaan itu akan terus di-update melihat perkembangan situasi di lapangan.
“Karena ada desa yang awalnya diprediksi rawan, ternyata dalam perkembangannya justru aman. Sebaliknya ada pula desa yang sebelumnya dikira akan berlangsung lancar, justru bergejolak. Tapi harapan kami pelaksanaan Pilkades serentak di Sumenep berjalan lancar,” ujarnya.
Sebelumnya, meski tahapan Pilkades serentak tahun ini sempat diwarnai dinamika, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep memastikan sejauh ini tidak ada desa yang tahapan Pilkadesnya dihentikan.
“Sampai sekarang tahapan Pilkades serentak tetap berjalan sesuai rencana,” ujar Kepala DPMD Sumenep, Moh. Ramli, kematin, 14 Oktober 2019. FATHOL ALIF/ROS/VEM