SAMPANG, koranmadura.com – Bantuan Operasional Sekolah (BOS) afirmasi dan kinerja dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk 67 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur terancam tidak terealisasi. Pasalnya, BOS tambahan tersebut tak masuk dalam perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-P)
BOS tambahan ini senilai Rp 1,5 miliar dengan rincian 55 SD masing-masing sekolah Rp 24 juta untuk BOS Afirmasi dan 12 SD masing-masing sekolah senilai Rp 19 juta untuk BOS Kinerja serta Rp 2 juta untuk siswa kelas enam.
Kabid Pembinaan SD, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang, Achmad Mawardi menjelaskan, tidak masuknya bantuan dana BOS afirmasi dan kinerja dari pemerintah pusat ke dalam APBD 2019, lantaran informasi bantuan pendidikan dari pemerintah pusat diterimanya setelah dilakukan pengesahan APBD-P 2019 di parlemen.
“Sebetulnya ini menjadi problem besar. Karena semua pendapatan atau pembiayaan itu harus masuk dalam APBD. Baik yang bersumber dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi (Pemprov) Jatim. Tapi kami sudah berkoordinasi dengan Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BP2KAD) agar bisa diproses dan terealisasi. Dan kendala seperti ini juga terjadi di beberapa daerah di Jatim,” katanya, Jumat, 11 Oktober 2019.
Sementara Kepala BPPKAD Kabupaten Sampang Suhartini Kaptiati menjelaskan, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerinrah Provinsi (Pemprov) Jatim mengenai kendala penyerapan anggaran yang terjadi saat ini. Namun demikin pihaknya berharap bantuan tersebut bisa terserap dan terealisasi tahun anggaran 2019.
“Kami bisa mengubah penjabaran Peraturan Bupati (Perbup) tentang APBD. Tapi sampai sekarang Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) belum kami terima,” paparnya. (Muhlis/SOE/VEM)