SUMENEP, koranmadura.com – Seniman sekaligus budayawan asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Edi Setiawan meninggal dunia, Rabu, 16 Oktober 2019, sekitar pukul 10.30 WIB.
Nama Edi Setiawan di kalangan masyarakat Sumenep sudah tidak asing lagi. Lebih-lebih di kalangan jurnalis. Sebab ketika ingin mengangkat tema tentang kebudayaan, kesenian, termasuk ke-Madura-an, Edi selalu menjadi salah satu narasumber utama.
Sehingga tak heran jika kepergiannya hari ini menyisakan duka yang mendalam. Salah satunya seperti dirasakan oleh Ibnu Hajar, salah seorang jurnalis senior di kabupaten paling timur Pulau Madura.
Di mata pria yang akrab disapa Ibnu itu, Edi Setiawan bukan saja sosok budayawan tapi juga seorang fotografer yang karya-karyanya sangat memukau. Edi juga telah banyak melahirkan sosok jurnalis.
Tak hanya itu, Edi juga sangat inklusif dan welcome kepada siapaun. “Mohon maaf, meski dia keturunan Cina, tapi dia sangat Madura. Terutama dalam mencintai kebudayaan-kebudayaan Madura,” tambah pria yang juga budayawan ini.
Sehingga saat mendengar kabar meninggalnya Edi, Ibnu mengaku sangat merasa kehilangan. Sebab bagi dia, Edi bukan sekadar senior atau teman diskusinya. Tapi guru yang telah mengajari dirinya multi disiplin pengetahuan.
Setelah kepergian Edi untuk selama-lamanya, Ibnu berharap karya-karya Edi tetap “mengabadi” sehingga bisa terus dinikmati. “Semoga anak-cucu beliau bisa merawat karya-karya beliau. Terutama karya-karya yang berupa foto,” tambahnya. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)