SUMENEP, koranmadura.com – Status Indra Wahyudi di media sosial dinilai kurang etis karena menunjukkan etika komunikasi yang jelek. Sebab, posisi Indra Wahyudi merupakan wakil ketua DPRD Sumenep yang mestinya memberikan contoh kepada khalayak publik.
Jeleknya etika komonikasi itu terus mendapat penilaian yang kurang baik. Termasuk penilaian dari seorang yang pernah berkader di Partai Demokrat, Aji Muddin. Bahkan ciutan Indra Wahyudi di Facebook dinilai tidak sesuai dengan Etika Politik Partai Besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sesuai AD/ART Partai Demokrat tahun 2015 yang ditandatangani Sekretaris Jendral PD, Dr. Hinca IP Pandjaitan XIII SH MH ACCS Bab I Pasal 5 tentang Etika Politik menyebutkan bahwa Etika Politik Partai Demokrat yaitu bersih, cerdas dan santun.
Aji panggilan akrabnya mengaku kecewa karena dirinya juga seakan menjadi korban komentar-komentar negatif dan merendahkan dari politisi Partai Demokrat itu. Bahkan, dalam satu komentar Indra di FB terkesan menyepelekan dia yang berstatus sebagai Pengamat Politik dan Kebijakan Publik.
“Bahasa di sejumlah kolom komentar Indra Wahyudi itu menyimpan unsur merendahkan orang biasa dan mengagungkan jabatan,” katanya kepada sejumlah media di Sumenep, Selasa, 15 Oktober 2019.
Mantan Aktivis PMII Yogyakarta itu mengatakan, bahasa awalnya bersifat netral. Namun pikiran manusia memberinya muatan kepentingan, bahkan sarat. Sehingga bahasa tidak saja merupakan alat komunikasi tetapi beralih menjadi media hegemoni untuk menundukkan dan menindas pihak lain dengan kekuasaan yang menyertainya.
“Sehingga apabila ada oknum pejabat yang tidak mampu memikul beban kekuasaannya sendiri, maka akan melahirkan bahasa-bahasa yang kurang teratur, ngos-ngosan dan terkesan jumawa,” terang dia.
Sementara, Pengamat Hukum, Rausi Samorano mengatakan, pimpinan dewan harus luas dalam berpikir dan bijak dalam bersikap. Sebab, pimpinan DPRD bila mana mendapatkan suara terbanyak, tak berarti lepas kontrol dari masyarakat atau media.
“Pemimpin tak boleh jumawa karena sudah dipilih oleh rakyatnya dengan suara terbanyak. Pengawasan, penilaian langsung oleh dan dari rakyat itu penting,” katanya, kepada wartawan.
Sebelumnya, Status Facebook Wakil Ketua DPRD Sumenep, Indra Wahyudi, dari Fraksi Partai Demokrat, menyebutkan media “ecek2” yang cenderung mendiskreditkan dalam setiap pemberitaannya tak akan mengalahkan popularitas dirinya di mata masyarakat. (JUNAIDI/ROS/VEM)