SUMENEP, koranmadura.com – Masyarakat Desa Lombang di Pulau Gili Raja, Kecamatan/Pulau Giligenting, Sumenep, Madura, Jawa Timur, kesulitan mendapat air bersih akibat dampak kekeringan.
Menurut penuturan salah seorang warga setempat, Dedes Syahputra menuturkan bahwa sudah lama kesulitan ai bersih. Pasalnya sumber-sumber air yang sebelumnya biasa dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya sudah tidak ada.
Dia mengatakan, masyarakat Desa Lombang untuk mendapatkan air bersih harus “menimba” dari luar desa yang jaraknya cukup jauh. Yaitu harus ke Desa Banmalling di paling barat Pulau Gili Raja. Di sana setidaknya masih ada dua titik sumber air.
Selain jaraknya yang jauh, lanjut dia, saat mengambil air warga Desa Lombang harus bersabar. Pasalnya harus antre. “Masyarakat di sini mengambil air biasanya menggunakan jerikem dan diangkut pakai sepeda motor,” tambahnya.
Sementara itu, ada pula sebagian masyarakat yang memilih membeli langsung kepada orang yang biasa menjajakan air, baik menggunakan drum maupun jeriken.
“Kalau yang menggunakan drum biasanya langsung satu pikap. Jumlahnya enam drum. Harganya 250 ribu. Saya sendiri sudah lima kali membeli,” tuturnya, lebih lanjut.
Sedangkan air yang dijual menggunakan jeriken harganya bervariasi, dalam artian satu jeriken untuk air konsumsi harganya Rp 20 ribu. Sedangkan untuk kebutuhan mandi dan mencuci Rp 10 ribu.
Dia berharap ada bantuan air bersih dari pemerintah untuk mengurangi beban biaya yang harus masyarakat keluarkan. “Sejauh ini belum pernah. Harapan saya ke depan ada bantuan,” tambah dia. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)