KORANMADURA.com – Sri Mulyani Indrawati kembali ditunjuk Joko Widodo (Jokowi) untuk mendampinginya di periode II. Sri Mulyani bakal menempati posisi Menteri Keuangan Lagi di kabinet Jokowi periode 2019-2024.
“Beliau menugaskan saya untuk menjadi menteri keuangan,” kata Sri Mulyani usai bertemu Jokowi di Istana, Selasa (22/10/2019)
Sri Mulyani sendiri dikenal sebagai sosok yang kuat di sektor ekonomi. Berdasarkan catatan detikcom, selama menjabat sebagai Menteri Keuangan Sri Mulyani memang banyak menorehkan penghargaan di dunia internasional.
Pada 2018, Sri Mulyani mendapatkan Penghargaan Menteri Terbaik di Dunia (Best Minister in the World Award) di World Government Summit yang diselenggarakan di Dubai, Uni Arab Emirates. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh pemimpin Dubai, Sheikh Mohammad bin Rashid Al Maktoum.
Jauh sebelum menerima penghargaan sebagai menteri terbaik sedunia, Sri Mulyani lebih dulu mendapat penghargaan dari Singapore Institute of International Affair (SIIA). Wanita kelahiran Bandar Lampung itu dinobatkan sebagai salah satu pemimpin yang berpengaruh dalam perkembangan Asia atau Leader in Rising Asia.
Setelah sebelumnya masuk dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh, Sri Mulyani juga mendapat penghargaan sebagai Finance Minister of The Year 2008 for Asia.
Penghargaan tersebut diberikan oleh harian ‘Emerging Markets’. Menurut Emerging Markets, Sri Mulyani terpilih kembali berdasarkan tiga alasan, di antaranya pencapaiannya dalam mendorong kinerja ekonomi Indonesia hingga mencapai di atas 6% tahun ini meskipun terdapat tekanan inflasi.
Selain itu, tahun 2018 Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menkeu Terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan asal Hong Kong, FinanceAsia. Penghargaan ini sebelumnya juga telah diterima Sri Mulyani tahun lalu.
Sri Mulyani dianggap berhasil membawa perkonomian Indonesia ke arah yang lebih baik. Dia dianggap berhasil memanfaatkan kesempatan kemajuan ekonomi global untuk mereformasi struktur keuangan pada 2017 sehingga dapat bertahan saat terjadi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.
FinanceAsia juga menilai Menkeu Sri Mulyani berhasil menjaga stabilitas belanja negara yang terlihat terlihat dari defisit anggaran yang lebih rendah (2,5%) dibanding proyeksi semula (2,9%). Selain itu, Pemerintah juga dinilai berhasil menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar rupiah. Pada tahun 2017 pula, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai angka US$ 1 triliun untuk pertama kalinya, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5%. (DETIK.com/ROS/VEM)