PAMEKASAN, koranmadura.com- Promosi batik di Pamekasan, Madura, Jawa Timur dinilai masih kurang maksimal. Hal tersebut disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Khairul Umam, Rabu, 2 Oktober 2019.
Menurut Umam, sapaan akrabnya, Hari Batik Nasional (HBN) menjadi momentum untuk mengenalkan batik khas Pamekasan ke manca negara
“Mohon keseriusan dari Pemkab Pamekasan. Terutama dalam segi pemasaran, sehingga batik benar-benar menjadi penggerak ekonomi, khususnya home industri,” kata Khairul Umam
Selain itu, Ketua Fraksi PKB ini juga meminta kepada pemerintah agar memberikan pembinaan dan pelatihan kepada para pengrajin batik. Hal tersebut demi keberlangsungan produksi batik Pamekasan ke depan.
“Bantuan berupa peralatan mungkin ada yang kurang di beberapa pengrajin batik, terus dari pelatihan juga digalakkan agar para pengrajin lebih mengenal potensi dan peluang-peluang pasar, sehingga ada terobosan-terobosan baru,” paparnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Pamekasan, Totok Hartono mengklaim pihaknya sudah melakukan upaya-upaya untuk mengenalkan batik ke khalayak publik. Termasuk dengan cara mengadakan event-event.
“Memang promosi batik itu bagian dari pemasaran ya, promosi inilah yang kita lakukan terus-menerus, baik tingkat lokal, regional maupun nasional. Karena batik kita cukup bagus,” katanya. (SUDUR/SOE/VEM)