PAMEKASAN, koranmadura.com – Mat Juri (45), warga Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menemukan sebuah kepala patung mirip arca budha. Ia menemukan benda berukuran tinggi 15 sentimeter dengan berat 2,5 ons tersebut di sebuah bekas galian tanah di desanya.
Mat Juri menemukan kepala patung mirip arca budha itu sudah sekitar sembilan bulan lalu. Barang temuan itu sempat lama disimpan oleh dia karena dianggap barang tidak berharga.
Patung yang terbuat dari batu hitam tersebut mirip arca meditating Buddha (Buddha yang sedang bersemedi). Patahan di bagian leher nampak rata dan tidak terlihat bekas goresan alat pemotong batu. Pada mata bagian kiri, seperti ada bekas aliran air mata yang sudah mengering berwarna agak putih kapur.
Kepada koranmadura, Mat Juri menceritakan, barang itu ditemukan sekitar sembilan bulan lalu saat ia akan membersihkan lahan bekas galian tanah urug. Tanpa sengaja cangkulnya seperti menyentuh benda keras. Ternyata setelah dilihat, sebuah kepala patung kecil.
“Saya kira terkena bongkahan batu biasa. Ternyata sebuah kepala patung. Herannya, meski terkena cangkul, patung itu tidak pecah,” kata Mat Juri, saat ditemui di rumah Kepala Desa Ambat, Samhari, Minggu, 6 Oktober 2019.
Awalnya, ayah dua orang anak itu mengira benda tersebut sebagai barang tidak berharga dan meninggalkannya begitu saja di tempat semula. Namun beberapa hari kemudian ia berpikir untuk membawanya pulang sebagai mainan cucunya, karena bentuknya yang aneh dan menyerupai sebuah boneka.
Selama hampir satu tahun, kata pria yang bekerja sebagai buruh itu, benda tersebut diletakkan begitu saja di beranda rumahnya setelah sempat dibersihkan dari tanah yang menempel.
Benda temuan itu baru mencuat ke permukaan setelah beberapa rekan kerja Mat Juri yang sempat melihat barang tersebut dan memotretnya lalu memposting ke akun media sosial mereka.
“Sekarang benda ini saya simpan setelah banyak orang yang bertanya,” katanya tanpa mau menyebut lokasi penyimpanannya.
Kepala Desa Ambat, Samhari mengatakan, belum bisa memastikan apakah lokasi penemuan benda menyerupai patung Buddha tersebut mengandung nilai sejarah.
“Namun kawasan tersebut, memang dikenal keramat. Dan konon, pernah menjadi induk desa,” kata Samhari.
Bila melihat dari bentuk patahan di bagian leher patung, dia memperkirakan ada bagian lain yang masih terpendam dan belum ditemukan. Karenanya, pihaknya akan bermusyawarah dengan BPD setempat serta pemilik tanah untuk mengamankan lokasi penemuan.
“Kami akan meminta lokasi itu diamankan sampai ada kepastian tentang benda yang ditemukan itu,” katanya.
Karenanya, ia akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk segera melakukan penelitian. Karena bisa jadi lokasi tempat ditemukannya kepala patung itu merupakan tempat yang memiliki nilai sejarah. (G. MUJTABA/ROS/VEM)