SUMENEP, koranmadura.com – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali dipusingkan dengan klaim ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang belum dibayar.
Akibat klaimnya ke BPJS yang belum terbayar, menurut Direktur RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati pihaknya kesulitan uang operasional. Teruma terkait obat-obatan.
Menurut dia, selama ini pihaknya menggunakan uang operasional sisa tahun lalu. Namun saat ini posisinya sudah semakin menipis. Kemungkinan hanya akan bertahan hingga dua bulan ke depan.
“Kami masih ada uang operasional sisa tahun lalu. Tetapi dua bulan lagi kemungkinan habis. Mudah-mudahan secepatnya ada pembayaran dari pihak BPJS,” katanya.
Meski begitu, sambungnya, pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan sebagaimana mestinya. “Karena kami sudah berkomitmen, kalaupun ada kendala dalam pembiayaan tidak akan mengganggu pelayanan,” tegas dia.
Sekadar diketahui, sebelumnya Erli menyampaikan klaim pihaknya kepada BPJS yang sudah memiliki Formulir Pengajuan Klaim (FPK), bahkan telah jatuh tempo, ialah untuk pembayaran Februari, Maret, dan April.
Dari tiga bulan tersebut, klaim yang belum terbayar sekitar Rp 11 miliar. “Sedangkan klaim yang untuk bulan lima (Mei), sekarang masih proses verifikasi,” katanya.
Kemudian untuk bulan berikutnya hingga September 2019, menurut dia dokumennya masih dipersiapkan. Pihak rumah sakit menyebut persiapan itu dengan potensi klaim.
Dia menyadari, apa yang dihadapi pihaknya tidak hanya terjadi di kabupaten paling timur Pulau Madura. Namun demikian dr. Erli berharap klaim yang telah diajukan dapat segera dibayar. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)