SAMPANG, koranmadura.com – Sudah mencapai 119 warga asal Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur yang dipulangkan ke kampung halamannya.
Namun, Dinas Sosial (Dinsos) setempat belum bisa memastikan apakah masih terdapat sisa warganya di Wamena, Papua.
Hal terssebut disampaikan Kepala Dinsos Sampang, Moh Amirudin saat dikonfirmasi koranmadura.com. Pihaknya belum bisa memastikan terkait warganya yang masih ada di Wamena. Namun berdasarkan informasi dari Dinsos Pemprov, masih terdapat warga Jatim yang belum pulang.
“Kalau ada warga Sampang yang dipulangkan dari Wamena ke Sampang, itu biasanya informasinya mendadak. Tapi informasi dari teman-teman Dinsos Provinsi itu masih ada,” katanya.
Meski begitu, dari Dinsos Pemprov juga tidak memastikan apakah warga Sampang juga termasuk di dalamnya.
“Masih belum jelas apakah yang dimaksud khusus warga Sampang saja atau hanya warga Jatim di luar Sampang. Bahkan untuk kapan dipulangkan, kami juga belum dapat informasi lanjutan, ya semoga tidak ada lagi untuk warga Sampang,” katanya, Selasa, 22 Oktober 2019.
Ditanya soal apakah selama ini ada warga yang mengadu untuk kembali merantau, Amir, sapaan akrabnya menyatakan secara resmi belum ada yang mengadu.
“Secara resmi belum ada yang mengadu ke kami, tapi ketika saya tanya warga yang pulang waktu itu, pengakuannya memang ada yang mau balik ke Wamena lagi tapi tidak semuanya. Dan sekarang mungkin warga tersebut masih nunggu informasi lebih lanjut kondisi dan situasi di sana,” ujarnya.
Sekadar diketahui, total korban konflik Wamena Papua asal warga Sampang yang sudah dipulangkan ke kampung halamannya sudah mencapai 119 orang. Proses pemulangan ratusan korban konflik Wamena itu dilakukan hingga lima tahap dengan jenis transportasi berbeda-beda. Empat tahap menggunakan pesawat hercules dan tahap lima menggunakan transportasi kapal laut.
Sedangkan rata-rata pekerjaan yang digeluti warga Sampang di Wamena, Papua, antara lain berprofesi sebagai penjual gorengan, sopir dan tukang ojek. (Muhlis/SOE/VEM)