SUMENEP, koranmadura.com – Tahun 2019 hanya menyisakan kurang lebih dua bulan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, masih punya janji kepada warga Pulau Gili Raja, Kecamatan/Pulau Giligenting, terkait program kelistrikan yang belum tertunaikan.
Di akhir 2019 ini, mungkinkah janji Pemkab Sumenep menuntaskan program kelistrikan di Pulau Gili Raja akan terealisasi? Atau masyarakat di sana akan gigit jari?
Merespons hal tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep, Moh. Ramli mengatakan, hal tersebut tergantung kepada proses lelang untuk pengadaan jaringan dan travo senilai Rp 7,3 miliar yang saat ini masih berjalan.
Jika dalam prosesnya lelang itu berjalan sesuai rencana atau tidak sampai tender ulang, maka ada kemungkinan besar listrik di Pulau Gili Raja akan nyala di akhir 2019. Jika sebaliknya, dipastikan listrik di sana tak mungkin nyala tahun ini.
“Semoga pengadaan jaringan dan travo senilai 7,3 miliar tahun ini tidak sampai tender ulang. Karena ketika harus tender ulang, maka dipastikan ‘janji’ kami tidak akan tertunaikan,” katanya.
Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep itu berharap, sebelum masa lelang berakhir ada penyedia yang mendaftar. Sesuai ketentuan minimal dua penyedia dan memenuhi persyaratan. “Kalau proses lelangnya lancar, insya Allah untuk pengerjaannya nutut hingga akhir 2019,” tambah dia.
Sambil menunggu kepastian mengenai hal tersebut, menurut Ramli pihaknya sudah meminta pendampingan kepada Tim Pengawal, Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) yang dipimpin oleh Kajari setempat.
“Intinya, selama tidak ada kendala teknis, kami akan tetap berusaha seefektif mungkin agar program kelistrikan di Gili Raja dapat berjalan sesuai harapan bersama,” ungkap Ramli. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)