SUMENEP, koranmadura.com – Rencana pembangunan kantor baru Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dipastikan tidak bisa dilanjutkan.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Sumenep, Moh. Jakfar mengatakan, mestinya pembangunan kantor baru itu dilakukan mulai tahun 2019 ini, namun karena penyusunan menajemen kontruksi dan perencanaan belum selesai, maka tidak bisa dilakukan.
“Proyek pembangunan kantor DPRD masuk proyek multiyears, rencananya akan selesai selama tiga tahun,” katanya.
Pembangunan kantor DPRD Sumenep diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 71 miliar. Rencana pembangunan gedung DPRD Sumenep mulai mengemuka sejak akhir 2014, karena kondisi bangunannya, utamanya lantai II, dinilai mengkhawatirkan.
Sesuai hasil kajian konstruksi dari tim Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya pada akhir 2014, lantai II pada gedung DPRD Sumenep tak layak ditempati atau disinggahi oleh lebih dari 50 orang.
Padahal di lantai II itu terdapat sejumlah ruangan yang menjadi lokasi kegiatan anggota DPRD maupun ditempati anggota DPRD, seperti graha atau ruang rapat paripurna dan ruang ketua DPRD. Pembangunan gedung DPRD yang baru akan dibangun di Desa Gedungan, Kecamatan Batuan. Pembebasan lahan seluas kurang lebih 1 hektar telah dilakukan pada 2016. Pembebasan lahan menghabiskan anggaran sekitar Rp 1 miliar.
Kemudian tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Sumenep kembali menganggarkan sebesar Rp 30 miliar untuk penyusunan dokumen perencanaan dan juga biaya untuk perizinan, UKL, UPL, dan AMDAL. Namun anggaran tersebut tidak terealisasi.
Tahun 2019 ini, pembangunan kantor DPRD yang baru dianggarkan sebesar Rp 22 miliar. Hanya saja anggaran tersebut dipastikan tidak bisa terealisasi. Karena sesuai memorandum of understanding (MoU) dengan Bupati Sumenep A. Busyro Karim tentang penggunaan anggaran sedianya pembangunan selesai tahun ini. Sementara jabatan A. Busyro Karim di periode kedua berakhir 2021.
“Sehingga tidak bisa melakukan MoU lagi, dan harus menunggu Bupati yang baru nanti,” jelasnya. (JUNAIDI/SOE/DIK)